Guru amatir yang sukses |
Dalam dunia pendidikan tidak
dapat dipungkir pendatang baru (Guru muda atau Guru Baru) sering kali diremehkan.
Dianggap tak punya pengamalan dan tak punya kemampuan mempuni dalam mengajar. Demikian
apa yang saya alami di akhir tahun 2016.
Walaupun secara pengamalan saya
pernah mengajar dua tahun Ketika masih menjadi mahasiswa. Dan ditambah saat PPL
dari kampus. Serta mengikuti program PSP3 dari Kemenpora RI. Tetap saja, guru
baru dan masih Mudah adalah “remah-remah.” Jongsss kan.
Tapi dari sana, saya coba membuat
rumusan jadilah Amatir yang sukses. Hingga pada pertengahan tahun 2019 semua mata
tertuju pada saya. Yang berhasil membawa siswa kelas 6 yang saya bimbing lulus
dengan baik. Dengan nilai rata-rata tertinggi pertama dalam katagori negeri se
wilayah kota. Adapun tipsnya sebagai berikut
1. Ikuti arus tapi terarah
Sebagai pendatang baru tentu kita tak bisa serta merta
menunjukan skill kita. Apalagi bila jabatan dan pangkat kita jauh dibawah
orang-orang sebelum kita, yang lebih mapan baik jabatan dan kepangkatan. Maka kita
dianggap tak tahu apa-apa, biarkan saja. Jangan buru-buru lepas dari stigma
itu. Nikmati sambil mempelajari situasi.
Namun bila ada peluang untuk melakukan pengembangan
diri, Ikutlah. Karena rata-rata guru yang lebih dulu baik yang senior dan merasa
senior itu malas ikut pelatihan. Mereka sedang dengan status quo.
Dengan ikut pelatihan ada dua manfaat yang akan kamu
dapatkan. Pertama wawasan kamu bertama saat pelatihan. Kedua ada jaringan. Jaringan
atau mengenal guru-guru di luar sekolah mu itu penting loh!. Karena bisa jadi
suatu saat kamu akan memiliki informasi penting dari sekolah lain. Dan bukan
dari guru sekolah mu. Itu akan menjadikan kamu memiliki kesempatan lebih luas
untuk berkembang.
2. Menikmati rasanya dimanfaatkan
Banyak teman-teman guru muda yang merasa malas jika ia
dimanfaatkan guru senior. Disuruh menulis anu, membuat itu, dan lainnya. Tapi saya
mencoba mengubah sudut pandang saya. Guru senior yang memberikan perintah pada
saya. Sering kali malah merasa senang.
Saya juga sering mencari kesempatan untuk belajar pada
guru senior. Bila ada hal yang mereka perintahkan, saya tak mau dilepas begitu
saja. Saya akan meminta bimbingan dan arahan dengan penuh. Sampai tugas yang
mereka berikan selesai.
Secara halus, Saya meminta mereka mengerjakan tugasnya
dari ide mereka sendiri dan saya hanya membantu masalah teknologi atau tenaga. Ide
itu penting loh. Terutama ide mereka, tentu ide itu hadir dari refleksi dan pengalaman
mereka. Jangan segan jika kamu sudah akrab dengan mereka beradu argument dengan
santun. Meminta masukan.
3.
Membangun Kemistri
Selain membagun diri dan citra diri. Kita juga harus
membentuk tim. Kesalahan banyak guru adalah meletakan murid sebagai murid. Dan menganggap
mereka hanya anak-anak bisa.
Bagi saya semua murid saya adalah tim. Dalam tim semua
harus saling membantu. Mengingatkan jika ada yang salah. Mendukung dan saling
memberikan semangat. Kadang kita sebagai guru juga membutuhkan masukan dari
siswa. Apa yang perlu diperbaiki dan apa yang kurang menurut mereka. Sebagai bagian
dari pengembangan metode
Jadi pada prinsipnya, saya menjadi guru mereka bukan
karena saya lebih pintar, tapi karena saya lahir lebih dulu. Dan mereka lahir
belakangan, alhasil mereka jadi siswa dan saya jadi guru. Oiya jangan segan memberikan
hadiah pada siswa. Itu adalah lambing perhatian yang pali sederhana dari guru.
4. Fokus
Pasti ada orang yang tidak suka dengan kita. Itu
sangatlah wajar. Karena kita tidak bisa membuat semua orang suka ke kitakan? Jadi
fokus pada pengembangan dan tugas. Karena pasti banyak orang lain atau teman
guru yang mencoba menganggung konsentrasi mengajar kita dengan membuat masalah
yang harusnya tidak perlu terjadi.
Apalagi yang membuat masalah itu guru senior atau wali
siswa. Fokus saja pada rencana yang telah kamu buat. Kecuali masalah itu tidak
bisa di tolelir. Kamu bisa meminta bantuan kepada sekolah selaku menanggung
jawab semua kondisi sekolah. Mintalah saran dengan sopan.
So itu sedikit tips bagi kalian yang baru mau jadi guru...
semangat ya.. ingat guru itu sebelah kakinya sudah ada di surga. Alias semuanya
sudah berada dijalan yang benar.... selamat mengajar