Kurir Tuhan
Oleh : Sugeng Riyanto
Awan enggan menjadi penghalang
Pagi ini dunia begitu biasa
Matahari melaksanakan tugas
Menyapa hati yang tak puas
Dan berharap bisa membalas
Matahari melaksanakan tugas
Menyapa hati yang tak puas
Dan berharap bisa membalas
Awan enggan menjadi penghalang
Karena tumbuhan sudah hilang
Tersisa ilalang beton dan tiang
Entah kapan menjadi liang
Di sela gumam, hati berisik mengusik
Bercermin untuk mengkritik
Untuk diri yang hanya setitik
Agar sadar dapat terpantik
Hai tuan, apakah tuan Tuhan?
Atau hanya Kurir Tuhan, tuan ?
Seolah menjawab dan menjadi jawaban
Dan terlihat jadi keajaiban.
Tersisa ilalang beton dan tiang
Entah kapan menjadi liang
Di sela gumam, hati berisik mengusik
Bercermin untuk mengkritik
Untuk diri yang hanya setitik
Agar sadar dapat terpantik
Hai tuan, apakah tuan Tuhan?
Atau hanya Kurir Tuhan, tuan ?
Seolah menjawab dan menjadi jawaban
Dan terlihat jadi keajaiban.
Jakarta, 25 Oktober 2017