Badan usah penyelidikan usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pertama kami didirikan pada tanggal 1 maret 1945. Tujuan didirikan BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam membentuk negara Indonesia meredeka. Diketua oleh W.R. Rajiman dan wakil ketua R.P Suroso.
Sidang BPUPKI pertama kali dilaksanakan pada tanggal 29 Mei –
1 Juni 1945. Kemudia diadakan sidang kedua pada tanggal 10 – 16 Juli 1945. Ada tiga
tokoh yang mengusulkan rancangan dasara negara yaitu Moh. Yamin, Soepomo dan
Soekarno. Selain sidang BPUPKI terdapat panitia sembilan yang terdiri dari sembilan
orang. Panitia sembila berhasil merumuskan piagam Jakarta.
Setelah BPUPKI dibentuklah PPKI pada tanggal 7 agustus 1945.
PPKI diketuai oleh Soekarno dan wakil ketua Moh. Hatta. Dengan tugas menetapkan
dan mengesahkan rancangan dasar negara yang telah dibuat oleh BPUPKI.
Peristiwa rengasdengklok
Soekarno dan Moh. Hatta “diculik” oleh golongan muda yang
mendengar berita kekalahan jepang yang sedang perang melawan sekutu. Mereak dibawa
ke rengasdengklok. Tujuan “penculikan” tersebut adalah mengjauhkan ketua tokoh
tersebut dari pengaruh jepang. Sehingga mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
secepat mungkin.
Penyusunan naskah proklamasi
Penyusunan naskah proklamasi dilakukan oleh Soekarno, Moh.
Hatta dan Ahmad Soebardjo. Naskah tersebut disusun di rumah Laksamana Tadashi
Maeda di Jakarta. Kalimat pertama naskah proklamasi diusulkan oleh Ahmad Soebardjo,
sementara kalimat kedua diusulkan oleh Moh. Hatta.
Naskah proklamasi ditulis Soekarno di secarik kertas kemudia
diketik ulang oleh Sayuti Melik. Naskah proklamsi ditanda tangani oleh soekarno
dan Moh. Hatta.
Detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di jalan pegangsaan
Timur No 56 Jakarta pada hari jumat 17 Agustus 1945 pukul 10.30. Pembacaan teks
proklamsi dilakukan oleh Soekarno dan didampingi oleh Moh. Hatta serta pada
tokoh nasional.
Setelah teks proklamasi dibacakan diadakan pengibaran
bendera merah putih. Berita tentang kemerdekaan Indonesia tersebar keseluruh Indonesia
dalam waktu singkat.
Upaya mempertahankan kemerdekaan
Perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan terdiri
dari serangkaian peristiwa yaitu, pertempuran lima hari di Semarang,
pertempuran medan Area, pertempuran Bandung lautan api, pertempuran Ambarawa, pertempuran
10 November di Surabaya.
Perjuangan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan antara
lain perjanjian linggarjati, perjanjian renville, perjanjian roem-royen, konferensi meja bundar.