Pengertian pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan orang banyak
(umum) dengan tujuan memberikan informasi atau pendapat yang dimiliki tentang sesuatu
hal. Informasi yang disampaikan bisa berupa informasi biasa atau informasi yang
bersifat ajakan atau pidato persuasif.
Dalam sebuah pidato dibutuhkan
orator dan audiensi. Keduanya merupakan komponen wajib dalam sebuah pidato. Orator
bertugas sebagai orang yang berpidato untuk menyampaikan informasi yang ia
miliki. Sementara audiensi adalah orang-orang yang menjadi pendengar orator
yang berpidato.
Unsur-unsur pidato
Dalam pidato terdapat unsur-unsur
pidato yang memiliki fungsi dan tujuan. Unsur-unsur ini saling melengkapi antara
satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa unsur pidato serta manfaat dari
unsur tersebut;
Salam pembuka pidato
Salam pembuka pidato adalah salam
yang ditujukan untuk menyapa para audiensi. Dalam pembuka bertujuan untuk membuka
jalannya pidato. Contoh dari salam pembuka pidato diantaranya; selamat pagi,
salam sejahtera dan lain sebagainya.
Sapaan dalam pidato
Sapaan dalam pidato adalah sapaan
yang berfungsi untuk menyapa para
audiensi. Tujuan dari sapaan dalam pidato bertujuan untuk menghangatkan atau mencairkan
suasana diawal proses pidato. Sapaan pada pidato biasanya dimulai dari orang
yang miliki pangkat atau jabatan yang lebih tinggi. Contoh sapaan dalam pidato
yaitu; yang saya hormati, yang terhormat dan lain sebagainya.
Puji syukur pada pidato
Puji syukur pada pidato adalah
puji-puji yang kepada Tuhan yang maha esa. Puji syukur pada pidato bertujuan untuk
mencerminkan sikap syukur atas terselenggaranya kegiatan atau pidato. Contoh dari
puji syukur pada pidato diantaranya; segala puji bagi Tuhan yang maha esa, dan
lain sebagainya.
Isi pidato
Isi pidato adalah pembahasan pidato.
Pada isi pidato disampaikan tema pidato, tujuan pidato, serta informasi-informasi
yang ingin disampaikan. Isi pidato adalah poin penting dan paling utama dalam
unsur pidato. Isi pidato disebut juga sebagai pokok pidato.
Penutup pidato
Penutup pidato adalah salah satu bagian
akhir dari unsur pidato. Pada bagian penutup pidato, orator memberikan himbauan,
ajakan atau saran kepada audiensi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mempengaruhi
audiensi untuk mengikuti atau melakuakn apa yang diharapkan.
Salam penutup pada pidato
Salam penutup adalah bagian
paling akhir dari pidato. Tujuan dari salam penutup pada pidato adalah sebagai
tanda bahwa pidato tersebut sudah selesai.
Tujuan berpidato
Semua pidato memiliki tujuan
pidato. Tujuan-tujuan ini sangat beragam jenisnya. Tujuan berpidato tergantung
pada tujuan awal atau niat berpidato. Berikut ini beberapa tujuan berpidato.
Pidato bersifat informatif
Pidato bersifat informatif adalah
sebuah pidato yang bertujuan untuk memberikan informasi ataupun pemahaman
kepada orang lain.
Pidato bersifat argumentatif
Pidato bersifat argumentatif
adalah sebuah pidato yang digunakan untuk memberikan pandangan terhadap sesuatu
beserta alasannya. Pada umumnya pidato yang bersifat argumentatif ini mengajak
pada audiensi untuk memiliki pemahaman ataupun sudut padangan yang sama dengan pemahaman
yang dimiliki orator.
Pidato bersifat rekreatif
Pidato bersifat rekreatif adalah
sebuah pidato yang digunakan untuk membuat orang lain merasa senang. Tujuan pidato
ini bersifat untuk menghibur para audiensi nya.
Pidato bersifat persuasif
Pidato bersifat persuasif atau
yang dikenal dengan istilah pidato persuatif adalah sebuah pidato yang
bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada orang lain lain agar mereka mengikuti
kemauan yang diharapakan oleh orator secara suka rela.
Metode berpidato
Berpidato dalam dilakukan dengan
berbagai metode. Metode-metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan
pidato. Hal itu bertujuan agar pidato dapat diterima secara efektif oleh para
audiensinya. Berikut ini beberapa metode dalam berpidato;
Metode memoriter
Berpidato dengan menggunakan
metode memoriter adalah berpidato dengan menghafal. Sebelum berpidato orator
menghapalkan isi pidato kemudia menyampaikan kedepan para audiensinya.
Metode eksptemporan
Metode eksptemopran dalam berpidato
dapat dilakukan dengan cara membuat catatan kecil. Catatan kecil tersebut berisikan
gagasan pokok atau garis besar pembahasan pidato.
Metode naskah
Metode naskah dalam pidato dapat
dilakukan dengan sangat sederhana. Orator cukup membaca naskah yang sudah
disiapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan metode ini
adalah dalam membaca teks pidato orator harus memperhatikan tanda baca dan
intonasi secara penuh. Karena teks tersebut belum sama sekali pernah dibawa
orator.
Metode impromptu
Metode impromptu dalam berpidato
adalah metode yang dilakukan dengan cara spontanitas. Metode ini bisa efektif
ketika orator memiliki banyak wawasan dan pemahaman terkait tema yang ingin
disampaikan.
Langkah-langkah menggali isi teks pidato
- Membaca dan memahami teks pidato dengan baik dan benar.
- Menemukan unsur-unsur yang terdapat dalam pidato.
- Mencatat hal-hal yang penting dalam pidato. (mencatat nama orator, audiensi, tempat acara, tema pidato, isi pidato dan pesan pidato)
Pesan dari teks pidato
Pidato merupakan sebuah kegiatan menyampaikan pikiran atau
sebuah gagasan secara lisan ke hadapan orang banyak. Maka pidato harus
disampaikan dengan cara yang tepat. Dalam menyampaikan pidato sebaiknya jangan
terlalu lama. Karena hal tersebut dapat membuat pendengar menjadi merasa jenuh.
Pidato yang baik adalah pidato yang disampaikan dengan
bahasa yang lugas dan sitematis (runtut). Oleh sebab itu sebelum berpidato
alangkah baiknya melakukan perencanaan dan mebuat konsep pidato seringkas dan
sejelas mungkin.
Pesan yang ingin disampaikan biasanya ditandai dengan
intonasi suara yang tertentu. Hal tersebut bertujuan sebagai penekanan pada
audiesi agar memperhatikan maksud dan tujuan atau pesan yang ingin disampaikan.
Langkah-langkah membuat kerangka pidato
- Menentukan tema pidato.
- Menentukan judul pidato.
- Menentukan poin-poin penting isi pidato;
- Salam pembuka.
- Pendahuluan.
- Inti bahasan.
- Penutup.
- Salam penutup.
Langkah-langkah membuat teks pidato;
- Menentukan maksud dan tujuan pidato.
- Mengamati pendengar dan situasi sekitar.
- Memilih topik pidato yang sesuai.
Membuat kerangka pidato.
- Mengurai kerangka secara detail.
- Menyampaikan teks pidato
Sebuah teks pidato secara umum
dibagi menjadi tiga bagian utama. Pertama adalah pembuka yang berisikan salam
pembuka dan kalimat pembuka. Kedua adalah bagian isi yang memuat poin-poin yang
dibahas dalam teks pidato. Ketiga adalah bagian penutup yang berisikan kalimat
penutup dan salam penutup.
Pada bagian isi inilah terdapat tujuan,
ajakan, seruan, anjuran secara lengkap yang berhubungan dengan topik pidato. Pada
bagian pembuka secara detail kita bisa melakukan sapaan serta menyampaikan
latar belakang pembuatan pidato. Pada bagian isi merupakan bagian-bagian
penting dari maksud pidato. Dan pada bagian penutup berisi kesimpulan, ajakan
dan salam penutup. Setelah bagian penutup disampaikan maka kita dapat melihat
respon atau tanggap audiensi atas pidato yang kita sampaikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan pidato;
- Memahami isi pidato.
- Dapat mencairkan suasana saat berpidato.
- Tidak terpaku pada teks pidato.
- Penggunakan bahasa yang baik dan lugas.
- Menggunakan gerakan tubuh.
- Menggunakan intonasi dan ekspresi.
- Berpenampilan sopan.
Teknik berpidato
Tujuan tenik berpidato adalah agar orang yang mendengarkan
pidato yang kita sampaikan dapat mengerti dan memahami dengan baik. Sebelum
berpidato, seseorang yang ingin berpoidato harus menyiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan materi yang ingin disampaikan.
Salah satu hal yang perlu disiapkan adalah teknik dalam
berpidato. Teknik berpidato sangat perlu, teknik dalam berpidato diperlukan
agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik oleh pendengar. Berikut
ini beberapa teknik dalam berpidato;
Pengambilan nafas yang tepat. Seorang orator yang baik pada
saat berpidato harus mampu menentukan waktu yang tepat untuk mengambil nafas. Agar
suara serta intonasi yang keluar dapat terdengar dengan baik.
- Posisi berdiri
Pada saat berpidato orator harus mampu meperhitungkan posisi
yang tepay untuk berdiri. Posisi berdiri yang nyama dirasa oleh orator dan
posisi yang dapat dilihat oleh para audiensi. Posisi yang nyama untuk orator
bertujuan agar orator dapat menyampaikan materi dengan nyama. Sementara posisi panggung
bertujuan agar orator dapat terlihat oleh para audensinya dengan baik.
- Penggunaan intonasi, volume dan artikulasi yang jelas
Hal ini masih berkaitan dengan teknik mengambil nafas. Inotasi
bertujuan agar para audiensi mengetahui poin penting atau titik tekan materi
yang disampaikan. Volume serta artikulasi yang sesuai bertujuan agar audiensi tidak
memiliki hambatan dalam mendegarkan materi yang disampaikan oleh orator.
- Catatan kecil
Catatan kecil berisi point-point penting yang akan disampaikan
pada saat pidato. Membuat catatan kecil itu penting, walaupun kita sudah menghafal
materi yang ingin kita sampaikan, namun untuk mengatisipasi “blank” kita menyiapkan
catatan kecil.
Selain teknik berpidato kita juga perlu mengetahui cara
berpidato yang baik dan benar. Agar pidato yang kita sampaikan dalam dipahami dengan
baik oleh para audiensi. Dan kita yang berpidato merasa nyaman pada saat
berpidato. Berikut ini cara-cara berpidato;
Cara-cara berpidato
- Berdiri dengan posisi tegap serta melihat kearah audiensi.
- Pidato disampaikan dengan bahasa yang santun, jelas serta mudah dimengerti.
- Menyapa para audiensi yang hadir dengan hangat.
- Tempo pada saat berbicara (menyampaikan pidato) tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
- Menjaga perasaan orang lain pada saat berpidato.
Baca Juga :
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia kelas 6
Rangkuman Materi PLBJ kelas 6
Rangkuman Materi IPA kelas 6
Rangkuman Materi PKN kelas 6
Rangkuman Materi Matematika kelas 6
Artikel menarik lainnya... .