Sobat cer-dik.com pada kesempatan hari ini kita akan membahas tentang rangkuman materi kelas 5 tema 2 yaitu sistem pernapasan. Beberapa yang akan kita pelajari adalah sistem pernapasan pada beberapa hewan, sistem pernapasan mansuia dan beberapa penyakit dalam sistem pernapasan serta cara memelihara sistem pernapasan kita.
Pernapasan pada Hewan
Seperti manusia, hewan juga bernapas untuk mengambil oksigen dan
membuang karbon dioksida. Namun, sistem pernapasan pada hewan berbeda
dari manusia. Bahkan, sistem pernapasan pada hewan pun berbeda-beda
sesuai jenisnya. Berikut sistem pernapasan pada beberapa jenis hewan.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Cacing Tanah (Vermes)
Cacing tidak mempunyai alat pernapasan khusus, cacing bernapas
melalui permukaan kulit. Kulit cacing selalu basah dan berlendir untuk
memudahkan penyerapan oksigen dari udara. Oleh karena itu, cacing
menyukai tempat lembap untuk menjaga supaya kulit tubuhnya selalu
basah dan berlendir.
Di bawah permukaan kulit cacing yang tipis, terdapat pembuluh udara.
Saat udara masuk melalui kulit, oksigen diikat oleh darah. Pada darah
cacing terkandung hemoglobin sehingga mampu mengikat oksigen.
Oksigen yang diikat oleh hemoglobin lalu diedarkan ke seluruh tubuh. Zat
sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari
tubuh juga melalui permukaan kulit.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Serangga (Insekta)
Seperti hewan lain, serangga bernapas dengan mengisap oksigen dan
melepaskan karbon dioksida. Namun, alat pernapasan serangga berbeda
dengan hewan lain. Alat pernapasan serangga berupa trakea, yaitu sistem
tabung yang memiliki banyak percabangan di dalam tubuh. Percabangan
trakea disebut trakeola. Trakea mengedarkan oksigen langsung ke semua
sel tubuh dan organ serta menyerap karbon dioksida dari semua sel tubuh
untuk dibuang.
Udara memasuki trakea melalui pori-pori kecil di permukaan tubuh
serangga yang disebut spirakel. Selanjutnya udara beredar melalui pembuluh
udara kecil. Sel-sel tubuh mengambil oksigen langsung dari pembuluh
udara kecil itu. Karbon dioksida dari sel akan mengalir ke trakeola, lalu
dibuang melalui lubang spirakel.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Ikan (Pisces)
Semua makhluk hidup, termasuk ikan, memerlukan oksigen supaya
tetap hidup. Pengambilan oksigen ini melalui proses pernapasan yang
melibatkan organ pernapasan. Ikan bernapas dengan organ khusus mirip
saringan yang disebut insang. Insang berbentuk lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap.
Insang terdapat tepat di belakang rongga mulut pada kedua sisi kepala
ikan. Biasanya insang dilindungi oleh selaput atau rangka yang disebut
tutup insang (operkulum). Di balik tutup insang ini terdapat empat deret
insang yang saling tumpang tindih. Pada insang terdapat pembuluh darah
halus. Pembuluh darah itu dapat menyerap oksigen yang terkandung dalam
air dan melepaskan karbon dioksida dari darah. Insang juga berfungsi
sebagai alat pengeluaran garam-garam dan sebagai penyaring makanan.
Untuk memperoleh cukup oksigen, mulut ikan dan insang bekerja
bersama-sama seperti pompa isap air. Pertama-tama tutup insang menutup.
Secara bersamaan mulut terbuka dan dinding mulut mengembang. Saat
itulah air terisap masuk. Kedua, rongga mulut menyempit dan mulut
menutup. Secara bersamaan tutup insang terbuka. Akibatnya air keluar
dari mulut dan melewati insang. Saat itulah oksigen dari dalam air terserap
dan karbon dioksida dikeluarkan.
Pada gambar kiri di atas ditunjukkan saat pernapasan dimulai. Mulut
ikan membuka dan rongga mulut mengembang untuk mengisap air. Gambar
anak panah biru menunjukkan aliran air masuk ke dalam rongga mulut.
Gambar sebelah kanan menunjukkan saat berikutnya mulut ikan
menutup dan tutup insang membuka. Gerakan mulut ikan dan tutup insang
itu secara bersamaan memompa air keluar dari rongga insang. Anak panah
biru menunjukkan aliran air keluar melalui insang.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Hewan Amfibi
Katak termasuk hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di darat dan di
air. Saat masih berupa kecebong, katak hidup di dalam air dan bernapas
menggunakan insang. Insang kecebong terletak di luar tubuhnya dan terdiri
atas lembaran-lembaran kulit halus mengandung kapiler darah.
Setelah berumur 9 hari, kecebong bernapas menggunakan insang dalam.
Insang dalam akan menyusut seiring mulai berfungsinya paru-paru dan
katak muda pun tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa bernapas
menggunakan paru-paru dan permukaan kulit.
Di dalam paru-paru terdapat banyak gelembung udara yang sangat kecil,
berselaput, dan penuh dengan kapiler darah. Di dalam gelembung udara,
oksigen diserap dan karbon dioksida dikeluarkan. Selain dengan paru-paru,
katak juga bernapas melalui kulit. Permukaan kulit katak selalu basah agar
memudahkan penyerapan oksigen dari udara.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Reptil
Hewan yang termasuk jenis reptil di antaranya ialah ular, kadal, cecak,
buaya, dan biawak. Reptil bernapas mengunakan paru-paru. Udara masuk
melalui hidung, lalu ke batang tenggorokan, lalu ke paru-paru.
Paru-paru reptil terletak di dalam rongga dada dan dilindungi oleh
tulang rusuk. Paru-paru reptil sederhana dengan beberapa lipatan dinding
yang dapat memperbesar permukaan paru-paru. Namun, paru-paru kadal
dan buaya lebih kompleks dengan beberapa belahan dan bertekstur seperti
spons.
Pada reptil yang sering berkubang di air seperti buaya, lubang hidungnya
dapat ditutup selama menyelam. Dengan begitu air tidak akan masuk ke
dalam paru-paru.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Burung (Aves)
Burung bernapas dengan sepasang paru-paru. Paru-paru burung terletak
di dalam rongga dada. Udara yang mengandung oksigen masuk melalui
lubang hidung pada pangkal paruh sebelah atas. Selanjutnya udara masuk ke
pembuluh udara yang disebut trakea. Dari trakea, udara sebagian masuk ke
paru-paru dan sebagian lagi masuk ke kantong udara.
Burung menghirup udara sebanyak-banyaknya saat tidak terbang. Sebaliknya,
saat terbang, burung tidak menghirup udara. Udara diembuskan dari kantong
udara ke paru-paru.
Kantong udara burung berfungsi sebagai tempat menyimpan udara.
Saat tidak terbang, burung menghirup udara sebanyak-banyaknya. Udara
yang dihirup itu kemudian disimpan dalam kantong udara. Saat terbang,
burung tidak menghirup udara melainkan mengambil dari kantong udara.
Kantong udara juga membantu burung saat terbang, membantu mencegah
hilangnya panas tubuh yang terlalu besar, dan memperkeras suara.
Alat dan Sistem Pernapasan pada Mamalia
Mamalia adalah jenis hewan yang menyusui anaknya. Ada dua jenis
mamalia, yaitu mamalia darat dan mamalia air. Mamalia darat misalnya
kambing, sapi, kerbau, dan kuda. Mamalia air misalnya paus, duyung, dan
lumba-lumba.
Alat pernapasan mamalia darat terdiri atas hidung, pangkal tenggorok,
batang tenggorok, dan paru-paru. Perhatikan gambar organ pernapasan
kuda berikut.
Pada mamalia air, hidungnya dilengkapi dengan katup. Saat mamalia
tersebut menyelam, katup akan menutup. Sebaliknya, saat mamalia
tersebut muncul ke permukaan air, katup terbuka. Saat itulah mamalia air
tersebut akan menghirup oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida
dan uap air.
Sistem Pernapasan pada Manusia
Manusia bernapas untuk memasukkan udara ke dalam tubuh. Udara
mengandung oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari
makanan. Energi itu menggerakkan semua proses kehidupan yang sangat
penting pada tubuh.
Organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus, dan paru-paru (alveolus).
Hidung
Udara masuk melalui lubang hidung ke dalam rongga hidung. Di dalam
rongga hidung terdapat rambut-rambut pendek dan tebal untuk menyaring
dan menangkap kotoran yang masuk bersama udara. Selain disaring udara
yang masuk dilembapkan oleh selaput hidung.
Faring
Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian
depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.
Laring
Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring. Laring terdiri
atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.
Trakea (batang tenggorokan)
Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan
mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus kiri
dan bronkus kanan.
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus.
Alveolus
Alveolus terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-kapiler
darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk
ke dalam batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa
mulai dari belakang hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang
tenggorokan udara masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen
terserap ke dalam pembuluh darah halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari
pembuluh darah masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya dibuang saat kita
mengembuskan napas.
Saat kita beristirahat atau tidur, dalam setiap tarikan napas kita
mengisap dan mengembuskan sekitar setengah liter udara. Kita
menarik napas sebanyak 15-20 kali setiap menit.
Sebaliknya, setelah beraktivitas berat, misalnya balapan lari, kita
membutuhkan lebih banyak oksigen. Saat itu kita menarik napas lebih
dalam dan lebih cepat. dalam setiap tarikan napas kita menghirup
udara sebanyak 3 liter atau lebih. Dalam setiap menit kita menarik
napas sebanyak 50 kali atau lebih. Itulah sebabnya kita terengah-engah
Bernapas Membutuhkan Kekuatan Otot
Bernapas adalah kegiatan menghirup oksigen ke dalam tubuh dan
membuang karbon dioksida dari dalam tubuh. Kegiatan bernapas membutuhkan kekuatan otot. Otot pernapasan utama adalah diafragma. Diafragma
terdapat di dalam tubuh di bagian bawah rongga dada. Diafragma berbentuk
seperti kubah.
Saat kita menghirup udara, diafragma akan berkontraksi menjadi lebih
datar. Saat itu paru-paru membesar untuk dapat menampung udara yang kita
hirup. Saat kita menghirup udara, otot-otot tulang rusuk mengangkat tulang
rusuk kita sehingga paru-paru membesar.
Sebaliknya, saat membuang napas, otot diafragma akan relaksasi dan
otot tulang rusuk mengendur. Paru-paru mengkerut lagi ke ukurannya yang
lebih kecil dan mengembuskan udara pengap berisi karbon dioksida.
Penyebab terjadinya gangguan pernapasan
Faktor Fisik
Adanya kelainan pada organ pernapasan dapat menyebabkan
gangguan pernapasan. Misalnya pada bayi terlahir dini (prematur)
organ pernapasannya mungkin belum sempurna sehingga
memerlukan alat bantu pernapasan.
Faktor Penyakit
Banyak penyakit menyebabkan gangguan pada pernapasan.
Misalnya influenza, asma, bronkitis, emfisema, dan kanker paru-paru.
Faktor Lingkungan
Kita bernapas untuk menghirup oksigen. Lingkungan kotor, asap
kendaraan, asap pabrik, dan asap rokok mencemari udara. Udara
tercemar menyebabkan ketersediaan oksigen menipis sehingga
kita merasa sesak saat bernapas.
Asma
Asma merupakan penyakit
penyumbatan saluran pernapasan
yang disebabkan oleh alergi. Pencetus alergi misalnya udara dingin,
rambut, bulu, kotoran, debu, atau
tekanan psikologis.
Gejala awal penyakit asma
berupa:
- Batuk terutama pada malam atau dini hari,
- Sesak napas,
- Napas berbunyi yang terdengar jika pasien mengembuskan napasnya,
- Rasa berat di dada, dan
- Dahak sulit keluar.
Dalam perkembangannya pasien berpenyakit asma dapat mengalami
gejala berat. Gejala berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam
jiwa.
Gejala berat asma meliputi:
- serangan batuk hebat,
- sesak napas yang berat,
- napas tersengal-sengal,
- sianosis (kulit kebiruan) yang dimulai dari sekitar mulut,
- sulit tidur (posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk), dan
- kesadaran menurun.
Penyakit pada Sistem Pernapasan
Organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, tenggorokan, dan paruparu. Setiap organ tersebut dapat mengalami gangguan akibat kuman penyakit
yang berasal dari lingkungan atau kebiasaan hidup tak sehat. Berikut beberapa
contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia.
Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami
pembengkakan karena pembuluh darah pada paru-paru kemasukan
udara.
Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi debu, bulu, atau perubahan cuaca. Kelainan ini dapat diturunkan dan dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit paling
berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.
Penyakit ini lama-kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu
pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil
pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin
luas, dapat menyebabkan sel-sel pada paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan menguncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para
penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
Bronkitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan
akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan
menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya
penderita mengalami sesak napas.
Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.
Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
Sembilan Bahaya Kabut Asap dan Cara Mengatasinya
Kebakaran lahan dan hutan telah menjadi bencana kabut asap.
Pemerintah sudah berusaha mematikan titik-titik kebakaran, tetapi hasilnya
kabut asap masih ada. Apa saja bahaya kabut asap kebakaran dan apa yang
harus kita lakukan apabila di daerah kita terkena kabut asap?
Berdasarkan pantauan, indeks pencemaran udara di Jambi, Palembang,
dan Palangkaraya sudah sangat tinggi atau tidak sehat. Tidak sehat karena
asap kebakaran hutan dan lahan menyebabkan debu atau partikel halus hasil
kebakaran seperti jelaga. Saking halusnya, partikel ini akan dengan mudah terisap dan mengotori sistem pernapasan.
Selain partikel halus, asap kebakaran juga mengandung zat-zat
berbahaya seperti ozon (O3), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO),
dan nitrogen oksida (NO2).
Kabut asap ini dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik orang
yang kondisinya sehat maupun yang sakit. Namun, pada orang yang kondisi
kesehatannya kurang, khususnya pada orang yang memiliki riwayat penyakit
pernapasan, anak-anak, dan balita, kabut asap adalah bencana yang bisa
mengancam jiwa.
Apa saja bahaya kabut asap bagi kesehatan kita?
Berikut ini beberapa
bahaya kabut asap bagi kesehatan.
- Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan
tenggorokan.
- Kabut asap dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan mungkin
juga infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis
lain, seperti bronkitis kronik.
- Kabut asap dapat menyebabkan kemampuan kerja paru berkurang dan
menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
- Kabut asap dapat menyebabkan orang lanjut usia dan anak-anak
yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan lebih mudah mengalami
gangguan kesehatan.
- Kabut asap dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatasi
infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga lebih mudah terjadi
infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk penyakit pernapasan yang sudah ada.
- abut asap menyebabkan polusi pada air bersih, tanaman sayuran, buahbuahan, dan makanan yang tidak ditutup.
- Kabut asap memperburuk kondisi lingkungan sehingga infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) akan mudah terjadi.
Sembilan Bahaya Kabut Asap dan Cara Mengatasinya
Kebakaran lahan dan hutan telah menjadi bencana kabut asap.
Pemerintah sudah berusaha mematikan titik-titik kebakaran, tetapi hasilnya
kabut asap masih ada. Apa saja bahaya kabut asap kebakaran dan apa yang
harus kita lakukan apabila di daerah kita terkena kabut asap?
Berdasarkan pantauan, indeks pencemaran udara di Jambi, Palembang,
dan Palangkaraya sudah sangat tinggi atau tidak sehat. Tidak sehat karena
asap kebakaran hutan dan lahan menyebabkan debu atau partikel halus hasil
kebakaran seperti jelaga. Saking halusnya, partikel ini akan dengan mudah terisap dan mengotori sistem pernapasan.
Selain partikel halus, asap kebakaran juga mengandung zat-zat
berbahaya seperti ozon (O3), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO),
dan nitrogen oksida (NO2).
Kabut asap ini dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik orang
yang kondisinya sehat maupun yang sakit. Namun, pada orang yang kondisi
kesehatannya kurang, khususnya pada orang yang memiliki riwayat penyakit
pernapasan, anak-anak, dan balita, kabut asap adalah bencana yang bisa
mengancam jiwa.
Apa saja bahaya kabut asap bagi kesehatan kita?
Berikut ini beberapa
bahaya kabut asap bagi kesehatan.
- Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan
tenggorokan.
- Kabut asap dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan mungkin
juga infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis
lain, seperti bronkitis kronik.
- Kabut asap dapat menyebabkan kemampuan kerja paru berkurang dan
menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
- Kabut asap dapat menyebabkan orang lanjut usia dan anak-anak
yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan lebih mudah mengalami
gangguan kesehatan.
- Kabut asap dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatasi
infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga lebih mudah terjadi
infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk penyakit pernapasan yang sudah ada.
- Kabut asap menyebabkan polusi pada air bersih, tanaman sayuran, buah-buahan, dan makanan yang tidak ditutup.
- Kabut asap memperburuk kondisi lingkungan sehingga infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) akan mudah terjadi.
Bagaimana kita melindungi diri dari kabut asap?
- Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung, terutama bagi
mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernapasan.
- Selalu memakai masker jika harus pergi ke luar rumah/gedung. Pakailah
masker dengan benar untuk menutupi hidung dan mulut.
- Minumlah air putih lebih banyak dan lebih sering agar debu atau partikel
halus yang menempel pada tenggorokan larut dan masuk ke dalam
pencernaan sehingga ikut terbuang bersama kotoran.
- Segeralah berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat
bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
- Segera lakukan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) seperti makan
makanan bergizi, banyak minum, banyak mengonsumsi buah, jangan
dekat-dekat orang merokok, dan istirahat cukup.
- Upayakan agar asap dari luar tidak masuk ke dalam rumah/gedung.
- Tempat penampungan air minum dan makanan harus ditutup dan
terlindung dengan baik.
- Buah-buahan dan sayuran dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan
dan minuman yang dimasak perlu dimasak dengan baik.
Cara Memelihara Organ Pernapasan
Kita berusaha selalu menjaga kesehatan organ pernapasan. Saat sakit kita
perlu segera berobat. Namun, kita juga dapat mencegah penyakit pada
sistem pernapasan dengan memelihara organ pernapasan. Berikut cara-cara
memelihara organ pernapasan.
1. Menjaga kesehatan organ pernapasan
a. makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik,
b. berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik sehingga
dapat bekerja dengan baik,
c. istirahat cukup, dan
d. posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).
Sumber: http://bobo.kidnesia.com, diunduh 26 Desember 2015
Cara Memelihara Organ Pernapasan
Kita berusaha selalu menjaga kesehatan organ pernapasan. Saat sakit kita
perlu segera berobat. Namun, kita juga dapat mencegah penyakit pada
sistem pernapasan dengan memelihara organ pernapasan. Berikut cara-cara
memelihara organ pernapasan.
Menjaga kesehatan organ pernapasan
- makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik,
- berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik sehingga
dapat bekerja dengan baik,
- istirahat cukup,
- posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).
Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan
- tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok karena banyak
mengandung racun,
- menggunakan masker saat berada di lingkungan kotor,
- mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin karena jaringan
paru-paru sensitif terhadap dingin,
- menghindari makanan dan minuman mengandung banyak gula dan
bahan kimia karena dapat merangsang lendir pada paru-paru sehingga
kapasitas udara yang disimpan dalam paru-paru akan lebih sedikit.
Merawat organ pernapasan
- membersihkan rongga hidung secara teratur (bulu halus dan rambut
hidung berfungsi menyaring kotoran),
- memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.
Menjaga kesehatan lingkungan sekitar
- membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga
sirkulasi udara,
- menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak banyak debu beterbangan
yang akan ikut masuk ke dalam organ pernapasan saat kita menghirup
napas,
- membuat udara bersih di lingkungan sekitar rumah dengan menanam
banyak tumbuhan hijau, serta
- mencegah ruangan lembap karena virus dan bakteri mudah
berkembang di ruangan dengan kelembapan tinggi.
Sumber: damaruta.blogspot.com
Demikianlah RANGKUMAN IPA TEMA 2 KELAS 5 SD - SISTEM PERNAPASAN. Bila ada hal yang ingin ditanyakan silakan tulis di kolom komentar. Jika artikel ini bermanfaat silakan share ke teman-teman kamu. Jangan lupa subscribe dan follow web
cer-dik.com agar kamu tidak tertinggal informasi terbaru. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.