Jurnal refleksi modul 1.3
Pada kesempatan refleksi modul 1.3 guru penggerak ini saya
akan menggunakan model 3 (Teknik 6 topi). Model ini kenalkan pada tahun 1985
oleh Edward de Bono. Model ini menggunakan 6 topi yang berbeda warna dengan
mewakili beberapa pembahasan. Warna topi putih berisi informasi berupa fakta
dalam kejadian. Topi merah berisikan perasaan yang terjadi saat mempelajari
modul. Topi kuning hal positif yang terjadi. Topi hitam berisi kendala yang dihadapi.
Tpi hijau berisi ide-ide yang muncul. Dan terakhir topi biru berisi kesimpulan
dari modul yang dipelajari.
Model 3 ini dipilih karena saya anggap salah satu model yang
paling rinci dalam untuk merefleksikan modul 1.3. Meingat modul ini membahas
tentang visi guru penggerak yang lebih bersifat gagasan dan harapan. Baiklah
kita mulai,
Topi putih (fakta)
Pada modul ini saya melalui alur belajar MERDEKA. Mulai dari
mencoba membahasi modul secara mandiri dengan cara membaca modul dan menyimak
video yang disajikan. Hingga menyusun Aksi nyata sesuai dengan apa yang telah dipelajari.
Pada modul ini saya memahami tahapan-tahapan dalam menyusun
sebuah visi serta membuat visi secara terukur. Modul ini saya belajar tentang
konsep Inquiry Apresiatif yang mengedepanakan aset atau potensi sebuah kelompok
hingga menjadikan masalah tidak relevan jika dijadikan halangan.
Modul ini mengajarkan cara berpikir Aset atau positif. Ada
beberapa hal setelah kita menyusun visi yaitu membuat ATAP. ATAP merupakan akronim
dari Aset- Tantangan- Aksi- Pelajaran. Aset adalah modal yang dimiliki oleh
sebuah kelompok atau organisasi. Tantangan adalah kendala yang ada di lapangan.
Aksi adalah hal yang akan dilaksanakan untuk menyelesaiakan tantangan tersebut.
Dan Pembelajar adalah hal yang dapat diambil atau harapan dari aksi yang
dilakukan.
Dengan menyusun ATAP maka kita akan mengetahui Prakarsa perubahan
apa yang akan kita lakukan. Prakarsa perubahan hampir mirip dengan misi. Namun Prakarsa
perubahan ini akan diturukan kembali dengan skema BAGJA. BAGJA merupakan
akronim dari Buat Pertanyaan – Ambil pelajaran – Gali mimpi – Jabarkan rencana –
Atur Eksekusi.
Lima fase BAGJA berisikan pertanyaan pemantik yang dapat memberikan
gambaran langkah apa yang harus kita ambil dan bagaimana cara melakukannya.
BAGJA sangat membantu kita dalam membuat rencana kegiatan (Prakarsa perbuahan).
Hal tersebut dikarenaka kita diajak berpikir sistematis dan realistis dalam melaksanakan
kegiatan hingga kita bukan hanya merencanakan akan tetapi dapat mengukur kegiatan
yang kita lakukan.
Topi Merah (Perasaan)
Selama mempelajari modul ini saya merasa ada hal baru yang
perlu saya terapkan. Biasanya dalam menganalisis keadaan saya biasanya memulai
dari hambatan dan solusi. Namun pada modul ini saya belajar bahwa aset adalah
hal yang penting. Aset akan menjadi modal utama yang dapat membuat hambatan
atau kendala menjadi tidak relevan untuk menjadi masalah.
Selain itu pada saat saya mempelajari modul ini saya merasa
tercerahkan baik ketika belajar mandiri maupun ketika diskusi kelompok. Diskusi
dalam waktu singkat membuat saya merasa tertantang untuk berkolaborasi bersama
teman-teman.
Setelah berkolaborasi saya merasa tercerahkan karena banyak
konsep yang awalnya belum saya ketahui kini telah terang diketahui. Contohnya konsep
ASET yang sempat terleway dalam merancang kolaborasi kelompok. Namun setelah Diskusi
kedua menjadi terang.
Topi Kuning (Hal Positif)
Beberapa hal positif yang saya dapat diantaranya
- Pengetahuan dan Pemahaman Baru khusunya dalam materi Inquiry Apresiatif
- Manajemen waktu dalam diskusi kelompok lebih efektif
- Dapat membuat visi dan Prakarsa perubahan dengan terencana dan terukur
Topi hitam (Hambatan)
- Waktu diskusi kelompok yang singkat
Topi Hijau (Ide)
Setelah mempelajari modul ini beberapa ide muncul secara perlahan
diantaranya
- Merevitalisasi pojok baca
- Mengiatkan kembali budaya literasi di kelas
- Membudayakan hal-hal positif dan berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam pelaksanaannya
Topi Biru (Kesimpulan)
Dari modul ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa dalam
membangun kekuatan bersama seorang guru penggerak harus jeli melihat kekuatan
dalam diri atau Aset yang dimiliki. Selain itu guru penggetah harus mampu
merumuskan visi yang dapat menggerakan orang yang membacanya. Visi juga harus
dapat dijabarkan dalam Prakarsa perubahan agar dapat direncanakan dan diukur
keberhasilannya.
Hebat pak sudah dapat merefleksi modulnya dengan menggunakan 6 model topi
ReplyDelete