Hubungan antara Modul 1.1, 1.2, dan 1.3.
Pertanyaan Pemantik. Di tahap ini, Bapak/Ibu diminta untuk merefleksikan dan mengaitkan pemahaman antar modul yang telah dipelajari hingga kini, dengan merespon pertanyaan berikut:Apa yang Anda pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu? Revisi dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat berdasarkan jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang membuat Bapak/Ibu bersemangat ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!
Pembahasan
Sejauh ini saya mempelajari tiga modul yang memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lain. Modul-modul ini dibuat segera
berkesinambungan. Jika boleh diibaratkan seperti sebuah sinetron yang alur
cerita memang didisain sedemikian rupa agar tercipta keselarasan.
Pada modul 1.1 filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Banyak
hal yang dapat dipetik dan selami lebih dalam. Mulai dari pengertian pendidikan,
prinsip among yang nantinya akan menjadi tiga semoyan pendidikan yang masyur,
konsep trikon kontinu (sesuai dengan kebudayaan), konvergensi ( humanis ),
konsentris (menghargai perbedaan), kodrat alam, kodrat zaman hingga konsep
manusia merdeka.
Dari kesemua materi pada modul 1.1 ini garis merahnya adalah
konsep mendidik adalah menuntun segala kodrat anak untuk mencapai kebahagiaan
dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat. Benang merah ini yang mengantarkan kita pada sesi selanjutnya di
modul guru penggerak 1.2.
Pada modul 1.2 dimulai dari kata "gerak" yang
diberikan awalan dan akhir berbeda-beda hingga memberi makna yang mendalam
yaitu tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Tiga kata pembukaan yang menjadi
slogan dan semangat untuk terus belajar.
Materi pada awal modul ini adalah sistem kerja otak manusia
yang terbagi dalam bagian. Otak reptil, otak mamalia, otak primata, dan otak
luhur. Selesai memahami cara kerja otak kita ajar untuk berpikir cara seseorang
mengambil pilihan mulai dari kebutuhan dasar manusia, tahapan perkembangan
hingga hukum kehendak untuk memilih dan pengaruh lingkungan. Pada titik ini
yang menjadi pesan utama adalah tentang bagaimana cara menjadi pribadi yang
baik.
Diakhir modul ini kita kembali diberikan konsep tentang
nilai-nilai guru penggerak dan peran guru penggerak. Ada lima nilai pertama
berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kreatif, kolaboratif.
Lima peran guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran,
menjadi coach untuk guru, mendorong kolaborasi, mendorong kepemimpinan murid,
dan menggerakkan komunitas praktisi.
Nilai dan peran ini adalah ini sekaligus jembatan menuju
tangga yang sekarang saya pijak di modul 1.3. Secara garis besar nilai dan
peran guru penggerak adalah mengorientasi segala daya upaya untuk perkembangan
dan kemajuan murid. Hal itu dilakukan dengan berbagai cara salah satu adalah
dengan membentuk komunitas praktisi. Namun sebelum membentuk komunitas praktisi
kita harus mampan terlebih dahulu dalam merencanakan, mengolah, dan mengevaluasi
sebuah tujuan. Maka sebenernya pada titik ini kita kaki kita sudah masuk ke
modu 1.3
Pada modul 1.3 kita belajar pentingnya membuat visi. Visi
menjadi titik akhir sebagai langkah awal untuk memandang kedepan.
Maka sangat penting seorang pendidikan memiliki visi
bagaimana output pendidikan yang akan ia hasilnya. Bukan satu semester, bukan
satu tahun, namun jauh lebih kedepan. 10 tahun, 20 tahun, hingga seorang guru
dalam melihat masa depan sebagai adalah ditangannya.
Di bagian ini saya diperkenalkan dengan salah satu metode
perencanaan yang cukup baru yaitu IA Inquiry Apresiatif. Sebuah metode
perencanaan yang menekankan pada aset, memandang masalah menjadi tantangan yang
harus dijawab.
Metode ini mengedepankan kekuatan awal (aset) yang dimiliki
sebuah kelompok. Dengan katalain metode ini menimbang kekuatan diri atau
kelompok yang dapat dikembangkan. Hingga menjadi masalah sebagai sebuah sesuatu
yang tidak relevan jik dijadikan hambatan.
Ada dua tahapan dalam metode IA yaitu membuat ATAP dan
BAGJA. Kedua isilah tersebut merupakan akronim.
ATAP merupakan akronim dari empat tahapan. Pertama A - Aset.
Kedua T - Tantangan. Ketiga A - Aksi dan keempat P - Pelajaran.
BAGJA merupakan akronim dari lima tahapan. B - Buat
pertanyaan. A - Ambil pelajaran. G - Gali mimpi. J - Jabarkan rencana. A - Atur
eksekusi.
Dua tahapan ini adalah inti dari modul 1.3. Untuk lebih
jelasnya terbaik tahapan ATAP dan BAGJA bisa simak di video dan artikel
sebelumnya.
Dari penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa koneksi
antara modul 1.1, 1.2, dan 1.3 adalah
Visi
Terwujudnya profil siswa yang bertakwa serta berakhlak mulia, berwawasan luas, memiliki sikap mandiri, kreatif, bernalar kritis dan dapat mengimplentasikan kebinekaan global dengan semangat gotong royong.