Sobat cer-dik.com pada kesempatan hari ini kita kembali mengulas pembelajaran tematik. Artikel ini akan mengulas pelajaran IPA pada tema 6 kelas 5 SD. Silakan siapkan catatannya dan catat hal yang penting pada bacaan agar proses belajar lebih efektif.
Pembelajaran 1
Perhatikanlah gambar-gambar peristiwa di atas! Gambar kegiatan manakah yang paling sering kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari di sekitarmu? Apakah persamaan semua gambar tersebut?Ya, semua gambar di atas berhubungan dengan kalor atau energi panas. Tahukah kamu sumber energi panas apa saja yang ada pada gambar tersebut? Ya, ada api dan matahari. Bagaimana dengan tubuh manusia? Apakah tubuh manusia mengeluarkan energi panas juga? Bagaimanakah cara mengukur energi panas?
SUB TEMA 2
Setelah melakukan kegiatan di atas, jawablah pertanyaan berikut sebagai
panduan membuat kesimpulan.
Sumber Energi Panas
Benda yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi
panas. Sumber energi panas dapat kita jumpai di alam, salah satunya
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas terbesar.
Semua makhluk hidup memerlukan energi panas matahari. Energi panas
matahari membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang
disebut sebagai proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dari hasil
fotosintesis menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lainnya, termasuk
manusia.
Energi panas matahari dapat menerangi bumi sehingga udara
di bumi menjadi hangat. Dalam kehidupan sehari-hari, energi panas
matahari dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan manusia. Misalnya,
panas matahari digunakan untuk mengeringkan padi setelah dipanen,
mengeringkan garam, mengeringkan ikan asin, bahkan untuk
mengeringkan pakaian yang basah.
Cobalah kamu gosokkan kedua tanganmu selama satu menit!
Apa yang kamu rasakan? Sekarang, ambillah sebuah mistar plastik!
Kemudian gosok-gosokkanlah pada kain yang kering selama dua menit!
Lalu sentuhlah permukaan mistar plastik itu! Apa yang kamu rasakan?
Setelah kamu melakukan dua kegiatan tersebut, apakah kamu merasakan
panas? Energi panas dapat dihasilkan ketika terjadi gesekan antara dua
benda. Pada kegiatan di atas, gesekan antara kedua telapak tanganmu
dan gesekan antara mistar dan kain, dapat menimbulkan energi panas.
Selain matahari dan gesekan antara dua benda, energi panas juga
dapat diperoleh dari api. Pada zaman dahulu, orang mendapatkan api
dengan cara menggosokkan dua buah batu yang kering sampai keluar
percikan api. Selain itu, nenek moyang kita dahulu menggunakan kayu
kering lalu digosok-gosokkan dengan tanah yang kering sampai keluar
api. Ternyata gesekan dua benda antara dua batu kering, dan gesekan
antara dua kayu kering dapat menghasilkan energi panas berupa api.
Saat ini api mudah dihasilkan dari korek api dan kompor.
Sumber : Aprilia, BSE IPA Kelas 4 dengan penyesuaian
Cermati kembali bacaan di atas. Bacaan di atas merupakan salah satu
contoh teks penjelasan tentang sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak dijumpai teks penjelasan berupa informasi
pada berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Salah
satu bentuk media cetak adalah buku, majalah, dan koran. Informasi apa
saja yang kamu dapatkan dari bacaan di dalam buku ini?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini berdasarkan bacaan di atas!
- Apa yang dimaksud dengan sumber energi panas?
- Sebutkan paling sedikit dua sumber energi panas yang kamu ketahui!
- Apa saja manfaat yang didapatkan makhluk hidup dari matahari?
- Tunjukkanlah cara-cara sederhana untuk membuktikan adanya energi panas di sekitarmu!
- Bagaimanakah cara nenek moyang kita untuk mendapatkan api?
- Mengapa api sangat penting dalam kehidupan manusia?
Ayo Mencoba
Matahari merupakan salah satu sumber energi panas yang paling besar di
muka bumi. Energi panas matahari dapat menyebabkan peristiwa perubahan
di alam yang mudah kita lihat dan amati.
Lakukan kegiatan berikut ini dalam kelompok yang terdiri atas tiga orang.
Siapkanlah alat dan bahan berikut: 3 wadah untuk es batu, 6 buah es batu
dengan ukuran yang sama, dan pencatat waktu.
Langkah-langkah:
- Letakkan dua buah es batu pada masing-masing wadah yang telah disiapkan. Wadah sebaiknya berukuran dan mempunyai warna dan bentuk yang sama.
- Satu wadah diletakkan di luar kelas di bawah sinar matahari. Wadah kedua diletakkan di atas meja di dalam kelas.
- Wadah ketiga diletakkan di dalam lemari atau tempat yang terlindung dari sinar matahari.
- Setiap anggota kelompok akan mengamati, mengukur, dan mencatat waktu yang diperlukan es batu pada masing-masing wadah sampai benar-benar mencair.
Perhatikanlah gambar berikut ini!
- Bagaimana ukuran es batu pada ketiga wadah tersebut?
- Manakah es batu yang akan mencair terlebih dulu?
- Mengapa? Jelaskan alasanmu di tempat yang tersedia di bawah ini!
- Dapatkah kamu menarik kesimpulan dari kegiatan di atas? Diskusikan kesimpulanmu dengan teman sebangkumu!
Ayo Renungkan
- Apa saja hal menarik yang kamu dapatkan pada kegiatan pembelajaran hari ini?
- Adakah hal-hal yang ingin kamu ketahui lebih lanjut? Sebutkan!
- Apa saja tantangan yang kamu hadapi pada masing-masing kegiatan? Bagaimana caramu untuk mengatasinya?
Pembelajaran 2
Ayo Berdiskusi
Sore itu, Ayah Siti sedang membaca Koran. Di sampingnya, Ibu Siti pun sedang
membaca sebuah majalah. Siti pun tak ketinggalan dengan bukunya, ia asyik
membaca. Mereka memanfaatkan media cetak untuk mendapatkan informasi.
Di meja tamu, tampak segelas teh panas yang masih mengepul untuk ayah.
Ada juga es jeruk kesukaan Siti.
Pernahkah kamu membuat teh panas atau es jeruk? Menurutmu, apa saja
yang diperlukan untuk membuat segelas teh panas? Apa yang kamu perlukan
untuk membuat segelas es jeruk? Untuk membuat segelas teh panas, kamu
memerlukan beberapa sendok daun teh dan air panas. Sedangkan untuk
membuat es jeruk, kamu memerlukan sari jeruk, air, dan es batu. Bagaimana
kamu dapat menentukan bahwa air teh itu terasa panas dan es jeruk itu terasa
dingin?
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering mengukur suhu dengan sentuhan
telapak tangan. Indera peraba akan mengirimkan informasi ke otak untuk
memberitahumu bahwa sesuatu itu terasa panas atau dingin. Nah, betulkah
indera peraba tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu suatu benda?
Dapatkah kamu menentukan dengan tepat perbedaan suhu antara dua benda
dengan menggunakan indra peraba pada telapak tanganmu?
Ayo Membaca
Perbedaan Suhu dan Panas
Indra peraba, seperti telapak tangan tidak dapat menentukan
secara tepat derajat panas dan dingin suatu benda. Tangan hanya dapat
memperkirakan panas dan dingin suatu benda. Tangan tidak dapat
menjelaskan berapa nilai derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Pernahkah kamu pergi berkemah ke daerah pegunungan? Ketika malam
hari saat kamu berkemah di daerah pegunungan, kamu akan merasakan
bahwa cuaca di sekitarmu terasa dingin sehingga kamu memerlukan jaket
tebal untuk menghangatkan tubuhmu. Lain halnya dengan penduduk
yang tinggal di dataran tinggi seperti daerah pegunungan. Mereka tidak
terlalu merasakan hawa dingin karena mereka sudah terbiasa dengan
hawa dingin di pegunungan.
Hal tersebut, membuktikan bahwa indra peraba tidak dapat digunakan
untuk mengukur derajat panas suatu benda karena setiap orang memiliki
perbedaan dalam merasakan suhu di sekitarnya. Nah, dalam ilmu
pengetahuan alam untuk menyatakan tingkat panas dinginnya suatu
keadaan digunakan suatu besaran yang disebut suhu atau temperatur.
Panas (kalor) dan suhu adalah dua hal yang berbeda. Energi panas
merupakan salah satu energi yang dapat diterima dan dilepaskan oleh
suatu benda. Ketika sebatang logam dipanaskan dengan api, batang
logam tersebut mendapatkan energi panas dari api. Energi panas
membuat batang logam tersebut menjadi panas. Ketika batang logam
tersebut panas, suhunya meningkat. Ketika batang logam menjadi dingin,
suhunya menurun. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas
suatu benda. Suhu suatu benda menunjukkan tingkat energi panas
benda tersebut. Satuan suhu yang digunakan di Indonesia adalah derajat
Celcius (°C). Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Satuan panas
dinyatakan dalam kalori dan diukur dengan kalorimeter.
(Sumber : How do we measure temperature?Chris Woodroof dengan penyesuaian)
Jawablah pertanyaan berikut ini!
- Apa yang kamu ketahui tentang panas?
- Apa yang dimaksud dengan suhu atau temperatur?
- Ceritakanlah sebuah peristiwa yang kamu alami yang dapat menjelaskan perbedaan antara suhu dan panas!
- Berdasarkan pemahamanmu terhadap bacaan di atas, lengkapilah tabel berikut mengenai perbedaan antara panas dan suhu yang kamu ketahui!
- Tuliskanlah kesimpulanmu tentang panas dan suhu dengan menggunakan kata-katamu sendiri berdasarkan kegiatan pembelajaran di atas!
Ayo Mengamati
Koran atau surat kabar merupakan salah satu media cetak paling lama yang
dikenal dan diciptakan manusia. Surat kabar memiliki banyak informasi yang
disediakan untuk pembacanya. Salah satu informasi di dalam surat kabar
adalah iklan tentang barang-barang kebutuhan masyarakat.
Bersama dengan teman sebangkumu, gunakanlah surat kabar untuk mencari
gambar-gambar barang yang sering digunakan keluargamu. Barang tersebut
adalah barang-barang yang menggunakan sumber energi panas, bisa berupa
sumber listrik atau sumber panas lainnya seperti baterai. Gambar barangbarang tersebut, biasanya terdapat pada halaman khusus iklan pada sebuah
surat kabar. Carilah paling sedikit lima buah gambar barang yang menggunakan
sumber energi panas. Jelaskanlah kegunaan barang tersebut dan sumbersumber energi yang digunakan.
Tahukah kamu? Termometer pertama kali dibuat pada tahun 1592 oleh
seorang ilmuwan Italia bernama Galileo Galilei yang menggunakan
udara dan air. Pada tahun 1714, ilmuwan Jerman bernama Daniel Gabriel
Fahrenheit membuat termometer yang berisi air raksa. Dan pada tahun
1742, ilmuwan Swedia bernama Andres Celsius menemukan termometer
yang menggunakan skala ukuran 100. Di Indonesia, termometer yang
banyak digunakan saat ini adalah termometer Celsius yang menggunakan
ukuran 0 hingga 100 derajat.
Ayo Mencoba
Pada awalnya, termometer menggunakan air untuk mengukur suhu benda,
seperti yang dilakukan Galileo Galilei. Untuk mengetahui lebih dalam tentang
cara kerja termometer air, mari lakukan percobaan sederhana ini secara
berkelompok. Persiapkanlah alat dan bahan yag diperlukan!
Alat dan Bahan
- Air
- Pewarna makanan
- Botol kecil
- Sedotan bening
- Lilin mainan/plastisin/tanah liat
- Kain hangat
Langkah Percobaan
- Tuang sedikit air yang telah diberi beberapa tetes pewarna makanan ke dalam botol.
- Tandai batas atas permukan air dalam botol dengan menggunakan spidol.
- Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol.
- Tutup dengan rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam botol.
- Tempelkan kain hangat pada botol dan perhatikan baik-baik.
- Tandai dengan spidol batas permukaan air di dalam botol setelah botol ditempel kain hangat.
- Mengapa air di dalam botol dapat naik? Jelaskan!
- Adakah peristiwa perpindahan panas pada percobaan tersebut? Jelaskan!
- Kesimpulan apakah yang kamu dapatkan dari kegiatan di atas?
Pembelajaran 5
Perubahan Akibat Perubahan Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Energi panas dapat mengubah benda. Beberapa
benda akan mengalami pemuaian. Pemuaian panas adalah perubahan
suatu benda yang dapat menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau
berubah volumenya karena terkena kalor atau panas. Tetapi sebaliknya,
benda dapat mengalami penyusutan. Penyusutan adalah perubahan
suatu benda yang menjadi berkurangnya panjang, lebar, dan luas karena
terkena suhu dingin. Pemuaian dan penyusutan bisa terjadi pada logam,
udara, dan air.
Berikut ini adalah beberapa contoh pemuaian dan penyusutan benda
karena perubahan suhu dalam kehidupan sehari-hari.
Pemasangan Kaca Jendela
Pernahkah kamu mengamati posisi kaca yang
terpasang pada jendela? Atau mungkin kamu
pernah melihat proses pemasangan kaca jendela
yang dilakukan oleh tukang kayu. Para tukang
kayu selalu merancang ukuran bingkai jendela
yang sedikit lebih lebar dari ukuran sebenarnya. Mengapa harus
demikian? Hal ini dilakukan oleh tukang kayu dengan tujuan untuk
memberikan ruang pemuaian bagi kaca saat terkena panas. Jika
bingkai jendela tidak diberi ruang pemuaian, maka ketika terkena
panas akan mengakibatkan kaca menjadi retak atau bahkan pecah.
Selain itu, untuk menghindari keretakan kaca saat ada bunyi yang
menggelegar seperti ketika ada petir, atau bunyi keras lainnya.
Ban Sepeda/Motor dan Mobil
Tahukah kamu apa yang terjadi ketika kamu
memompa udara terlalu banyak ke dalam ban
sepedamu? Jika ban sepeda, ban sepeda motor, dan
ban mobil, diisi udara terlalu banyak, maka ban akan
mengeras dan menjadi tidak nyaman dikendarai.
Selain itu, mengisi udara terlalu penuh ke dalam
ban sepeda atau mobil akan membahayakan
pengemudinya. Ban yang diisi terlalu banyak
udara dapat meletus dan dapat mengakibatkan
kecelakaan. Hal ini disebabkan karena udara di
dalam ban dapat memuai karena panas.
Kawat/kabel Listrik dan Telepon
Apakah kamu memperhatikan bahwa kawat atau
kabel telepon dan listrik terlihat mengendur dan
tidak tegang? Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar kawat atau kabel tidak putus pada malam
hari ketika mengalami penyusutan. Selain itu,
agar kawat atau kabel tidak putus jika tertimpa
pohon yang tumbang.
Pemuaian yang Terjadi pada Gelas Kaca
Pernahkah kamu melihat sebuah gelas kaca yang
tiba-tiba pecah atau retak ketika dituangi air
panas? Hal ini terjadi karena adanya pemuaian
yang tidak merata pada bagian gelas. Oleh karena
itu, disarankan agar tidak menuangi gelas basah
atau gelas dingin dengan air panas yang baru
mendidih.
Pemuaian pada Sambungan Rel Kereta Api
Sambungan pada rel kereta api, dibuat ada celah
antara dua batang rel. Hal ini dilakukan untuk
memberikan ruang muai sehingga saat terkena
panas, rel tersebut tidak melengkung. Rel yang
melengkung akan membahayakan gerbong kereta
yang melewatinya.
Penggunaan Termometer
Tahukah kamu cara menggunakan termometer klinis atau
termometer badan? Termometer akan ditempelkan ke
beberapa bagian tubuh seperti dalam mulut atau ketiak.
Tujuannya adalah untuk mengukur suhu panas tubuh.
Setelah beberapa lama, cairan di dalam termometer akan
naik karena terjadi pemuaian setelah mendapatkan panas
dari tubuh. Cairan akan berhenti pada angka tertentu
untuk menunjukkan suhu tubuh. Ketika termometer
tidak digunakan, akan kembali turun karena mengalami
penyusutan.
SUB TEMA 2
PEMBELAJARAN 1
Ayo Membaca
Kamu telah mempelajari tentang sumber energi panas yang ada di sekitar
kita. Tentu kamu juga dapat menyebutkan sumber panas apa saja yang ada di
sekelilingmu. Kemudian pernahkah terpikir olehmu mengapa minyak di wajan
dapat memanas? Yuk, simak bacaan berikut ini dengan saksama!
Perpindahan Panas atau Kalor
Pernahkah kamu membantu ibumu memasak sayur? Tahukah kamu
mengapa api kompor dapat memanaskan air dalam panci sehingga
sayuran yang ada di dalamnya menjadi matang? Ketika kamu memasak
sayuran, panas dari api kompor berpindah ke dalam panci. Kemudian,
panas tersebut berpindah ke dalam air sehingga air menjadi panas
dan sayuran yang ada di dalamnya menjadi matang. Peristiwa tersebut
membuktikan bahwa panas dapat berpindah.
Letak matahari dari planet kita ini sangat jauh, yaitu sekitar
152.100.000 km (Seratus lima puluh dua juta seratus ribu kilometer).
Akan tetapi, panas dari matahari dapat berpindah atau merambat ke
planet kita sehingga kita dapat merasakan hangatnya sinar matahari.
Andai saja panas matahari tidak dapat berpindah ke bumi, dapatkah
kamu membayangkan bagaimana keadaan bumi kita ini?
Panas berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah. Bagaimana panas dapat berpindah? Panas dapat
berpindah melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi
adalah cara perpindahan panas melalui zat perantara seperti benda
padat. Contoh konduksi adalah panci logam yang panas karena diletakkan
di atas kompor yang berapi. Konveksi adalah perpindahan panas yang
disertai dengan perpindahan bagian zat perantaranya. Misalnya, air didalam panci yang dipanaskan hingga mendidih. Sedangkan radiasi adalah
cara perpindahan panas dengan pancaran yang tidak membutuhkan zat
perantara. Peristiwa radiasi yang terjadi sehari-hari adalah sinar matahari
yang sampai ke bumi dan menghangatkan udara serta makhluk hidup di
bumi.
Sumber : IPA BSE kelas 5, Pusat Perbukuan, 2010
Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor
secara hantaran, yaitu perpindahan kalor tanpa memindahkan zat
perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang
berpindah hanya energi kalornya saja. Umumnya, perpindahan kalor
secara konduksi terjadi pada zat padat.
Agar kamu lebih mudah memahami peristiwa konduksi, mari kita
lakukan kegiatan ini. Peristiwa konduksi dapat diumpamakan dengan
kegiatan memindahkan buku secara estafet yang dilakukan oleh kamu
dan teman-temanmu. Buku yang dipindahkan secara estafet kita
upamakan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai zat
perantaranya. Ketika kamu dan teman-temanmu memindahkan buku
secara estafet, yang berpindah hanya buku itu saja. Sedangkan kamu
dan temanmu sebagai perantara tetap diam di tempat, tidak berpindah.
Begitu pula dengan peristiwa konduksi. Hanya kalor yang berpindah, zat
perantaranya tetap.
Saat kamu membuat teh dan memegang salah satu ujung sendok yang
dimasukkan ke dalam air panas apa yang terjadi? Lama-kelamaan ujung
sendok yang kamu pegang juga akan terasa panas. Peristiwa tersebut
merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara konduksi. Pada
perpindahan kalor secara konduksi, kalor akan berpindah dari benda
bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah.
Peristiwa konduksi juga dapat kamu jumpai pada saat kamu memasak.
Pada saat kamu menggoreng, ujung spatula yang kamu pegang akan
terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan dengan api kompor.
Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan
prinsip perpindahan panas secara konduksi. Ketika setrika dihubungkan
dengan arus listrik maka arus listrik akan mengalir melalui elemen
pemanas. Panas dari elemen akan berpindah kebagian alas besi setrika
yang tebal.
(Sumber : IPA BSE Kelas 7, Pusbuk 2010 dengan penyesuaian)
Menyelidiki Perpindahan Panas secara Konduksi
Alat dan Bahan yang Diperlukan:
- Sebuah sendok dari logam
- 200 mL air hangat
- Sebuah gelas bening
Cara Kerja:
- Masukkan air hangat ke dalam gelas bening.
- Masukkan sendok ke dalam gelas yang berisi air hangat.
- Setelah beberapa saat peganglah ujung sendok dengan tanganmu.
- Tetaplah memegang ujung sendok selama lebih kurang 2—3 menit.
- Catatlah apa yang kamu rasakan.
Jawablah pertanyaan berikut!
- Apa yang kamu rasakan setelah memegang sendok yang dimasukkan dalam air hangat?
- Mengapa ujung sendok yang kamu pegang terasa panas?
- Termasuk peristiwa apakah perpindahan panas pada percobaan ini? Mengapa disebut demikian?
Kesimpulan
Peristiwa penghantaran panas di mana zat perantaranya tidak ikut berpindah
disebut!
Ayo Renungkan
- Apa saja pengetahuan baru yang kamu dapatkan pada kegiatan pembelajaran hari ini?
- Sebutkanlah beberapa hal dari kegiatan pembelajaran hari ini yang ingin kamu ketahui lebih dalam.
- Apa saja sikap dan keterampilan yang kamu kembangkan pada pembelajaran hari ini?
Pembelajaran 2
Brrrr! Udara di luar dingin sekali sore ini! Angin bertiup cukup kencang, sehingga
Siti segera menutup pintu rumahnya. Siti kembali ke dapur untuk menemani
ibunya memasak. Siti melihat ibunya menjerang air untuk membuat teh.
Siti : “Ibu, mengapa air di dalam panci itu bisa mendidih jika terus dijerang di
atas api kompor itu? Padahal air itu tidak terkena api kompor langsung.”
Ibu : “Pertanyaan bagus, Siti. Kemarin kamu bercerita tentang perpindahan
panas yang membuat panci logam ini menjadi panas jika diletakkan
di atas api. Kali ini kamu penasaran dengan bagaimana air itu bisa
mendidih.”
Siti : “Iya, Bu. Kemarin aku membuat percobaan tentang konduksi, cara
mengalirkan panas yang tidak menyebabkan perpindahan zat
perantaranya. Misalnya, sendok logam yang terasa panas jika
dimasukkan ke dalam air yang panas. “
Ibu : “Baiklah, Ibu mengerti, kamu pasti masih sangat penasaran. Bagaimana
kalau kita diskusikan dengan Ayah? Sekalian kamu bawakan teh hangat
yang kamu buat itu untuk beliau.”
Siti : “Ide yang bagus, Bu!”
Ayo Membaca
Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang
disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa
perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Zat yang
menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan
bergerak ke atas. Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas,
molekul zat yang ada di atasnya akan menggantikannya.
Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan
memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain. Ketika
kamu memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu akan ikut
bersama dengan buku-buku tersebut. Jika buku-buku itu diumpamakan
sebagai energi panas dan kamu adalah medianya, maka perpindahan
kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.
Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air. Air yang letaknya
dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih
ringan. Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di
atasnya. Demikian seterusnya.
Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya
angin darat dan angin laut. Angin darat terjadi karena udara di darat
pada malam hari lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga
udara yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan
menggantikan posisi udara yang naik tadi. Angin laut terjadi karena pada
siang hari daratan lebih cepat panas dibandingkan di laut, sehingga
udara di darat akan naik dan udara dari laut akan mengalir ke darat
menggantikan tempat udara yang naik tadi.
Keadaan ini digunakan para nelayan untuk pergi melaut pada malam hari dan kembali ke darat pada
pagi atau siang hari. Sedangkan contoh peristiwa konveksi yang lain
adalah penggunaan cerobong asap pada pabrik. Apakah di rumahmu
dipasang jendela ventilasi? Pemanfaatan ventilasi sebagai sirkulasi udara
di dalam rumah juga memanfaatkan perpindahan panas secara konveksi.
Ayo Mencoba
Peristiwa perpindahan panas secara konveksi sering terjadi di sekitar kita.
Namun, terkadang kita tidak menyadarinya. Mari lakukan kegiatan berikut
untuk membuktikan peristiwa yang menunjukkan terjadinya perpindahan
panas secara konveksi. Lakukanlah kegiatan ini di dalam kelompok. Pastikan
setiap anggota sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Menyelidiki Perpindahan Panas secara Konveksi
Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan:
- Segelas air panas
- Es batu
- Air matang suhu ruang (untuk membuat es batu)
- 1 buah kantung plastik ukuran kecil
- 1 buah karet gelang
- Pewarna makanan
Percobaan ini memerlukan beberapa es batu berwarna. Oleh karena itu,
buatlah es batu berwarna terlebih dahulu. Kamu dapat membuatnya sehari
sebelum kegiatan percobaan ini. Ikutilah langkah berikut ini.
Membuat es batu berwarna
- Campurkan setetes pewarna makanan ke dalam air matang suhu ruang.
- Masukkan air yang telah diwarnai ke dalam kantong plastik.
- Ikat kantong plastik tersebut dengan karet gelang.
- Masukkan kantong plastik berisi air ke dalam lemari es sampai membeku.
Es batu berwarna ini dapat diganti dengan es lilin
warna-warni yang mungkin mudah didapatkan.
Langkah Kegiatan Percobaan:
- Siapkan satu buah gelas ukuran sedang. Isi dengan air panas. Usahakan gelas cukup besar sehingga dapat memuat es batu yang telah dibuat sebelumnya.
- Masukkan es batu berwarna ke dalam gelas air panas.
- Amati es batu yang ada di dalam gelas berisi air panas tersebut!
- Catat apa yang terjadi dengan es batu berwarna tersebut!
Setelah melakukan percobaan tersebut, jawablah pertanyaan panduan
berikut ini
- Bagaimana bentuk es batu setelah dimasukkan ke dalam air panas? Apakah es batu mencair? Mengapa demikian?
- Es batu mencair karena mendapatkan panas. Berasal dari manakah panas tersebut?
- Apakah zat perantara pada percobaan ini?
- Termasuk peristiwa apakah perpindahan panas pada percobaan ini? Mengapa demikian?
- Sebutkan 3 contoh peristiwa perpindahan panas secara konveksi yang terjadi di sekitar kita!
Kesimpulan
Peristiwa penghantaran panas dimana zat perantaranya ikut berpindah
disebut ...
Pembelajaran 5
Saatnya berkemah! Kesempatan yang sangat jarang ini, disambut gembira
oleh Siti dan teman-temannya. Kegiatan berkemah kali ini memang sebagai
bagian kegiatan pramuka di sekolahnya. Malam itu, terlihat Siti, Dayu, Lani
dan teman-temannya yang lain sedang berkumpul dekat api unggun yang
telah disiapkan. Brrrr! Udara malam itu cukup dingin. Anak-anak dengan
mengenakan baju hangat mereka masing-masing, duduk bercengkerama di
sekitar api unggun sambil mengulurkan tangan mereka ke arah api unggun.
Badan mereka pun terasa lebih hangat.
- Siti : “Ini pertama kalinya aku mengikuti perkemahan di sekolah! Menyenangkan sekali!”
- Lani : ”Ini juga pengalaman pertamaku menikmati hangatnya api unggun bersama teman-temanku.”
- Siti : “Ya! Ternyata berada dekat api unggun seperti ini, dapat membantu menghangatkan tubuh, ya! Rasanya menyenangkan, karena dapat mengatasi hawa dingin di daerah ini. Mengapa bisa begitu, ya?”
- Dayu : “Pertanyaan itu juga yang dari tadi ada dalam pikiranku! Bagaimana bisa panas dari api unggun itu dapat kita rasakan meskipun kita berjarak dari sumber api itu. Pada jarak sejauh ini, kita sudah dapat merasakan panas yang berasal dari api unggun itu. Sepertinya jika kita semakin dekat ke sumber api, pasti kita akan merasa kepanasan, bukan? Tempat kita berada saat ini mungkin tempat yang paling nyaman karena jarak kita dengan api unggun cukup untuk membantu kita menghangatkan tubuh kita.”
- Siti : “Sepertinya pengamatanmu menarik, Dayu! Sebelumnya kita telah belajar tentang konduksi dan konveksi. Sepertinya apa yang kita alami sekarang ini, bukan contoh dari kedua cara perpindahan kalor itu. Mungkinkah ada cara perpindahan kalor yang lain?”
Ayo Membaca
Perpindahan Kalor secara Radiasi
Bagaimana panas matahari dapat sampai ke bumi? Kalor dari panas
matahari tidak dapat berpindah secara konduksi, karena udara yang
terdapat dalam atmosfer termasuk konduktor yang paling buruk. Kalor
dari matahari pun tidak dapat menghantar secara konveksi karena antara
matahari dan bumi terdapat ruang hampa yang tidak menghantarkan
kalor. Jadi, kalor dari matahari merambat ke bumi tanpa melalui zat
perantara.
Proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan
zat perantara dinamakan radiasi. Dapatkah kamu memberikan contoh lainnya perambatan kalor secara radiasi?
Ketika kamu dan temantemanmu pergi berkemah ke
pegunungan, udara di pegunungan sangat dingin. Untuk menghangatkan
badan, kamu perlu membuat api unggun. Nah, panas dari api unggun
tersebut dapat sampai ke tubuhmu tanpa melalui zat perantara.
Perpindahan panas seperti ini dikatakan secara radiasi.
Pernahkah kamu pergi ke luar rumah pada siang hari yang terik
dengan menggunakan baju hitam? Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu
keluar rumah pada siang hari yang terik dengan menggunakan baju hitam,
badanmu akan terasa panas. Hal ini disebabkan warna hitam merupakan
penyerap kalor radiasi yang paling baik.
Benda-benda berwarna hitam lebih banyak menyerap kalor dan memantulkan sebagian kalor jika
dibandingkan dengan benda-benda yang berwarna putih dan berkilap.
Sebaliknya, pada malam hari orang yang memakai baju hitam merasa
lebih dingin daripada orang yang mengenakan baju putih. Tahukah kamu
mengapa hal ini dapat terjadi? Hal tersebut dapat terjadi karena pakaian
yang berwarna hitam menyerap kalor yang dikeluarkan tubuh.
Berdasarkan pemahamanmu terhadap bacaan di atas, jawablah pertanyaan
berikut ini!
- Apakah yang dimaksud dengan perpindahan panas secara radiasi?
- Apakah perbedaan utama perpindahan panas secara radiasi dengan perpindahan panas secara konveksi?
- Apakah perbedaan utama perpindahan panas secara radiasi dengan perpindahan panas secara konduksi?
- Jelaskan paling sedikit tiga contoh perpindahan panas secara radiasi yang kamu ketahui!
Ayo Mencoba
Lakukanlah kegiatan berikut bersama dengan kelompokmu untuk membuktikan
cara perpindahan panas secara radiasi. Persiapkanlah alat dan bahan
yang diperlukan dan ikutilah langkah percobannya. Jangan lupa menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan ini!
Alat dan Bahan:
- satu batang lilin
- korek api
- penggaris
Cara Kerja:
- Nyalakan lilin dengan menggunakan korek api yang telah disiapkan.
- Dekatkan tanganmu ke nyala api pada jarak 2 cm, gunakan penggaris untuk mengukur jarak (hati-hati jangan sampai menyentuh api). Apa yang kamu rasakan dan catatlah!
- Pindahkan tanganmu pada jarak 4 cm dari nyala api. Apa yang kamu rasakan? Catatlah!
- Pindahkan tanganmu pada jarak 8 cm dari nyala api. Apa yang kamu rasakan? Catatlah!
Pertanyaan:
- Apa yang kamu rasakan ketika kamu mendekatkan tangan ke nyala api pada jarak 2 cm?
- Apa yang kamu rasakan ketika kamu mendekatkan tangan ke nyala api pada jarak 4 cm?
- Apa yang kamu rasakan ketika kamu mendekatkan tangan ke nyala api pada jarak 8 cm?
- Bagaimana panas dari nyala api bisa kamu rasakan?
- Apakah nama perpindahan panas yang terjadi pada percobaan di atas?
- Sebutkan 3 contoh perpindahan panas lain secara radiasi yang terjadi di sekitar kita!
- Apa kesimpulan dari percobaan yang kamu lakukan ?
Sejarah Termos
Hampir semua keluarga memiliki termos di rumahnya. Termos memang sering digunakan untuk menyimpan air panas agar tetap panas saat digunakan. Biasanya keluarga yang memiliki bayi yang memerlukan susu setiap saat, menggunakan termos untuk menyimpan air panas. Termos adalah sebuah benda yang biasanya berbentuk tabung seperti botol yang mempunyai dinding berlapis. Benda ini dirancang berbentuk seperti kaca dengan bahan mengkilap yang dapat menyimpan cairan agar tetap memiliki suhu seperti semula. Dengan dinding dalam termos yang dirancang seperti kaca, maka kalor yang terdapat pada air panas tersebut tidak bisa berpindah dengan cepat. Panas yang dikeluarkan oleh air panas tadi, dapat ditahan oleh dinding dalam termos yang terbuat dari bahan mengkilap ini. Sehingga air panas di dalamnya akan tetap hangat hingga beberapa saat tergantung dari ketebalan dindingnya. Saat ini termos tidak hanya digunakan untuk menyimpan air panas, tetapi juga untuk menyimpan air dingin agar tetap dingin.
Pencipta termos pertama kali pada tahun 1902 adalah James Dewar. Penemuannya didorong oleh kebutuhannya untuk menjaga agar minuman bayinya tetap hangat. Tetapi saat itu, untuk menjaga suhu minuman agar tetap hangat merupakan hal yang sulit dilakukan, terutama dalam kondisi cuaca yang dingin seperti di Eropa.
Karena kebutuhan inilah, James Dewar menemukan cara membuat botol hampa udara. Botol hampa udara, merupakan wadah dari kaca berdinding ganda dengan ruang di antara dindingnya dikosongkan dan ditutup rapat untuk mencegah agar panas tidak menjalar. Sementara dinding sebelah dalam botol tersebut, dilapisi perak untuk mempertahankan panas. Botol hampa udara itulah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya termos. Botol hampa udara buatan James Dewar dan penutup wol buatan mertuanya sampai sekarang dapat dilihat di Museum Ilmu Pengetahuan, di London.
Bahan Konduktor dan Isolator
Di sekitarmu terdapat banyak benda dengan berbagai macam bahan. Pemilihan bahan didasarkan pada sifat yang dimiliki bahan tersebut. Misalnya, benda yang dapat menghantarkan panas dan benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Ada benda yang mempunyai kemampuan menghantarkan panas dengan baik. Ada pula benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Bahan yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut dengan konduktor. Bahan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut dengan isolator. Sedangkan ada bahan yang sedikit dapat menghantarkan panas yang disebut dengan bahan semikonduktor.
Bahan konduktor yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya terbuat dari bahan logam. Panci, wajan penggorengan, dan beberapa peralatan masak di dapur terbuat dari logam. Jenis logam yang paling sering digunakan untuk membuat alat-alat tersebut antara lain besi, aluminium, dan tembaga.
Bahan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut isolator. Beberapa bahan yang termasuk sebagai isolator, antara lain adalah kayu, kain, dan plastik. Penggunaan bahan-bahan ini banyak sekali dijumpai di sekitar kita.
Penggunaan bahan konduktor dan isolator, dapat diterapkan secara bersamaan pada sebuah alat. Perhatikanlah gambar di bawah ini! Panci yang biasa digunakan untuk memanaskan air ini terdiri atas bahan yang berbeda. Ada bahan yang berfungsi sebagai konduktor, ada yang berfungsi sebagai isolator. Pada gambar tersebut, terlihat bahwa penggunaan bahan isolator berguna untuk mencegah panas dari sumber panas dialirkan ke pengguna panci. Aliran panas berhenti pada bahan isolator karena bahan tersebut, tidak dapat mengalirkan panas secara konduksi dari sumber panas. Sehingga, penggunaan bahan isolator terutama untuk melindungi pemakai alat agar tidak kepanasan dan dapat menggunakan alat tersebut sebagaimana mestinya.
Berdasarkan bacaan di atas, kamu tahu bahwa banyak benda di sekitar kita yang memiliki kemampuan menghantarkan panas yang berbeda. Bagaimana cara untuk mengetahui kemampuan menghantar sebuah benda? Berikut ini adalah kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk menyelidiki kemampuan menghantarkan panas pada bahan yang berbeda-beda. Lakukanlah kegiatan ini di dalam kelompok. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu ikutilah langkah kegiatannya. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi.
Alat dan bahan:
- Batang besi yang panjangnya lebih kurang 50 cm.
- Batang tembaga panjang lebih kurang 50 cm.
- Sumpit bambu yang ujungnya diikat dengan karet gelang.
- Sumpit dari bahan plastik, ujungnya diikat dengan karet gelang.
- Bahan kain untuk memegang benda panas.
- Lilin.
- Korek api.
- Bakarlah besi di atas lilin yang telah dinyalakan dengan korek api. Peganglah ujung besi dengan tanganmu. Bila kamu telah merasakan panas, segera pindahkan besi dari nyala api.
- Peganglah batang besi dengan menggunakan sumpit bambu.
- Letakkan kembali ujung besi di atas nyala lilin. Apakah yang kamu rasakan? Catatlah. Mengapa demikian?
- Ambil dan letakkan batang tembaga di atas nyala lilin. Bila terasa panas, pindahkan dari nyala api.
- Lapisilah tembaga dengan kayu pada bagian ujung yang kamu pegang.
- Letakkan kembali batang tembaga di atas nyala lilin. Apakah yang kamu rasakan? Mengapa demikian?
- Lakukanlah kegiatan yang sama. Kali ini ganti sumpit bambu dengan sumpit berbahan plastik. Catat apa yang kamu lihat dan rasakan.
- Ganti sumpit berbahan plastik dengan bahan kain yang biasa digunakan untuk memegang benda panas di dapur, untuk memegang besi dan tembaga yang telah dipanaskan di atas api lilin. Catat apa yang kamu lihat dan rasakan.
Penggunaan Benda Konduktor dan Isolator
Kamu sudah tahu, bahwa panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Ingat kembali, apa yang dimaksud dengan konduksi, konveksi, dan radiasi? Pikirkan bersama dalam kelompok kecil! Barang-barang dalam kehidupan sehari-hari banyak yang memanfaatkan sifat benda sebagai konduktor atau isolator. Benda apakah itu?
Selimut dan panci merupakan benda yang memanfaatkan sifat ini. Selimut memerangkap udara. Udara adalah isolator, sehingga tidak menghantarkan panas yang keluar dari tubuhmu. Dengan demikian, badanmu tetap terasa hangat.
Terbuat dari apakah panci? Panci terbuat dari bahan logam, misalnya aluminium. Aluminium merupakan penghantar panas yang baik. Panci akan menghantarkan panas ke makanan yang dimasak. Pegangan panci terbuat dari plastik. Plastik merupakan isolator sehingga kamu tidak akan kepanasan ketika memegangnya.
Mesin mobil dan motor terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan panas. Mesin memerlukan panas untuk memperoleh kinerja mesin yang ideal. Karena itu, mesin dibuat dari bahan konduktor sebagai penghantar panas. Dari uraian di atas, kamu sudah tahu mana bahan yang bersifat konduktor dan isolator. Selain selimut, dan panci, tentu kamu dengan mudah menjumpai penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan Konduktor dan Isolator di
Sekitar Kita
Barang-barang dalam kehidupan sehari-hari, banyak yang
memanfaatkan sifat benda sebagai konduktor atau isolator. Benda
apakah itu? Selimut dan panci merupakan benda yang memanfaatkan
sifat ini.
Bagaimana cara kerja selimut? Selimut memerangkap udara. Udara
adalah isolator sehingga tidak menghantarkan panas yang keluar dari
tubuhmu. Dengan demikian, badanmu tetap terasa hangat. Jaket
dan sarung tangan wol memiliki cara kerja yang sama, yaitu untuk
memerangkap udara agar badan tetap hangat dan tidak kedinginan.
Bagaimana dengan panci yang biasa digunakan di dapur? Panci
terbuat dari bahan logam, misalnya Aluminium. Aluminium merupakan
penghantar panas yang baik. Panci akan menghantarkan panas ke
makanan yang dimasak. Ada bagian pada panci yang justru berfungsi
sebagai isolator. Pegangan panci terbuat dari plastik. Plastik merupakan
isolator sehingga kamu tidak akan kepanasan ketika memegangnya.
Oven atau pemanggang, juga menggunakan prinsip perpindahan
panas secara konduksi. Dengan menggunakan bahan konduktor seperti
Aluminium, diharapkan panas dari sumber panas seperti kompor, tidak
keluar. Sehingga, panas tersebut dapat mematangkan kue atau masakan
yang dipanggang. Pemanggang biasanya berbentuk kotak dan tertutup.
Bentuk yang tertutup ini ingin memaksimalkan panas untuk mematangkan
makanan secara merata.
Mesin mobil dan motor, terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan
panas. Mesin memerlukan panas untuk memperoleh kinerja mesin
yang ideal. Mesin juga memerlukan energi listrik sehingga perlu bahan
konduktor sebagai penghantar listrik.
Kamu tentu memiliki setrika di rumah. Dahulu, ketika listrik belum
banyak digunakan, masyarakat menggunakan bara arang sebagai sumber
panas. Arang hitam dibakar terlebih dahulu, setelah menjadi bara baru
kemudian dimasukkan ke dalam setrika. Setrika ditutup dengan pegangan
yang terbuat dari kayu. Biasanya setrika arang ini terbuat dari tembaga
yang berat. Berbeda dengan setrika listrik yang digunakan saat ini.
Sumber panas berasal dari aliran listrik yang memanaskan kumparan di
bagian bawah setrika. Agar panasnya sampai dari kabel listrik ke pakaian
maka pada alas atau bagian bawah setrika dibuat dari bahan logam.
Sedangkan bagian pegangan setrika terbuat dari plastik yang bersifat
isolator.
Disclaimer :
Artiikel ini disadur dari buku paket tema 6. Tujuan pengunggahan artikel adalah untuk mempermudah proses pembelajran berbasis digital. Artikel ini juga akan mengalami pembaharuan secara berkala. Jadi jangan lupa untuk mengikuti website ini dengan cara follow atau subscribe.