"Jadilah orang tua, bukan hanya orang yang sudah tua"
Jurnal Kehidupan - Tantangan orang tua
Halo sobat cer-dik.com pada kesempatan hari ini kita akan
membahas orang yang sudah tua atau sebuat saja orang tua. Orang tua adalah
juluk yang didapat dari dua keadaan. Tua secara usia dan tua karena sudah punya
anak.
Menjadi orang tua adalah fase yang harus dilalui sebagai
manusia sebelum selesai masa tugas di dunia. Pada fase menjadi orang tua tentu
memiliki beban yang lebih dibandingkan fase-fase lain dalam kehidupan.
Beberapa skil atau kemampuan yang harus dimiliki orang tua juga harusnya terus diasah atau dilatih. Mulai dari keterampilan fisik harian misalnya
nyapu, nyuci, masak, nukang, benerin barang dan lain-lain. Hingga keterampilan
emosi seperti sabar, bijaksana, berpikir terbuka, dan terus melakukan muasabah
(introspeksi diri).
Keterampilan emosi atau kematangan emosi ini yang menjadi
poin dari status sebagai orang tua. Dengan keterampilan emosi tersebut orang
tua telah memiliki mental dewasa. Namun jika orang tua tidak mememiliki keterampilan
tersebut hanya akan menjadi orang tua yang kekanak-kanakan.
Dua keterampilan ini susah-susah mudah untuk dikuasai. Tidak
ada sekolah menjadi orang tua yang baik, walaupun belakangan ini banyak
pelatihan parenting, namun kalau hanya sebatas tahu tanpa mengamalan ya,
hanya NATO (NO ACTION TALK ONLY) alias Omdo.
Sebenarnya kadang ketika kita melalui masalah atau tantangan
yang ada di depan kita, secara tidak sadar kita sedang meningkatkan kompentesi
kita. Namun ada syarat untuk peningkatan tersebut yaitu menerapkan semboyan 4i. 4i
tersebut yaitu hadapi, jalani, nikmati, resapi.
Hadapi
Ketika kita lihat keadaan yang kita hadapi adalah sebuah
masalah maka hanya ada dua pilihan yaitu hadapi atau lari. Namun jika kita
anggap keadaan yang kita hadapi sebagai sebuah tantangan maka hanya ada satu
kata yaitu HADAPI.
Menghadapi sebuah tantangan itu membutuhkan seni dan
keterampilan. Keterampilan komunikasi, keterampilan melihat solusi, dan
keterampilan dalam menerapkan solusi. Banyak orang yang tidak sadar selama ini
ia hanya mempunyai keterampilan komunikasi, namun tidak bisa melihat solusi
atau bahkan hikmah yang tersimpan dari peristiwa.
Ketiga keterampilan dalam menghadapi masalah ini bisa kita
latih. Latihannya dengan melihat orang-orang bijak di sekitar kita dalam
memecahkan masalah. Atau cobalah lebih peka dalam melihat situasi. Kamu jika
inginkan lebih mantap dan memperjatam, amati dan membersamai temanmu yang
sedang menghadapi tantangan. Jangan berikan masukan apapun, namun tetap dalam mode
pengamatan. Buatlah prediksi dari setiap pilihan yang diambil oleh teman mu. Tunggulah
apakah predikmu tepat atau tidak.
Jalani
Menjalani tantangan merupakan salah satu tahapan pendewasaan.
Dengan menjalani tantangan kita bisa mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan
pemahaman yang terdapat dalam tantangan tersebut.
Selain itu dengan kita menjalani tantangan berarti kita
secara sadar berani untuk maju. Untuk siap melangkah pada fase selanjutnya. Sebagai
solutor, atau evaluator yang baik dalam menghadapi masalah.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam menjalani
tantangan pertama adalah sabar dan sadar. Sabar bahwa setiap manusia pasti
punya masalah dan sadar bahwa kita haru menghadapi masalah tersebut dan
mengambil hikmahnya.
Untuk mengevaluasi kita bisa mencatat momen penting dalam
tantangan yang kita jalani selain itu mencatatat juga penting untuk merancang hal-hal yang kita
hadapi. Mengukur setiap tindakan serta memperkirakan efek samping dari tidakan
tersebut.
Nikmati
Menikmati tantangan itu merupakan bagian penting. Dengan menikmati
proses akan mengurangi tekanan yang akan saya hadapi. Dalam menikmati tantangan
tersebut kita juga harus mengetahui dan mengaplikasikan manajemen stress.
Yang harus diperhatikan adalah stress bisa
kita sadari atau tidak kita sadari. Untuk mengetahui hal tersebut, maka
kita harus membaca banyak buku tentang manajemen stress agar dapat mengetahui, memahami dan
menanggulangi strees.
Resapi
Ketika kita menjalani sebuah tantangan kita harus resapi
keadaan, ilmu dan kemampuan yang perlahan kita miliki. Meresapi tantangan sebagai
proses kehidupan agar hikmah datang dengan cepat dan utuh. Dalam proses meresapi
tantangan, kita akan mengetahui kepedulian lingkungan dan melatih kepekaan
diri.
Perlu kita ketahui tantangan akan berlalu dengan
cepat. Maka dengan meresapi kita tantangan tersebut akan membuat kedewasaan
dalam berpikir dan menyiapkan diri untuk tantangan yang lainnya.
Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam
menjalani sebuah tantangan. Menjadi orang tua yang bijak dengan melalui
tantangan yang hadir. Menjadikan sebuah tantangan sebagai sebuah proses
pembelajaran.
Terimakasih telah membaca.
Waallahualam bishawab