3 HAL YANG HARUS DIHINDARI KETIKA KAMU JADI ASN
Menjadi ASN mungkin merupakan harapan banyak orang. Setelah
lelah menempuh panjangannya proses pendidikan dari SD sampai S1. Menjadi ASN
juga merupakan harapan banyak orang tua maupun calon mertua. ASN dipandang
sebagai sebuah profesi yang dapat menjamin masa depan anak atau mantu. Hingga
ASN menjadi sebuah profesi yang sangat di idam-idamkan.
Saya sendiri sudah 4 tahun lebih menjadi ASN. Lulus melalui
seleksi CAT pada tahun 2018 dengan segudang keberuntungan. Namun saya bukan
mahasiswa baru lulus dan langsung lolos tes CASN. Dari tahun 2012 saya mengajar
dan sempat merantau ke Sulawesi Tenggara menjadi guru.
Back to Topic, setelah bergabung sebagai pegawai di
plat merah ini tentu banyak hal yang saya alami. Dan pada kesempatan ini saya
ingin berbagai beberapa hal yang harus dihindari ketika kamu menjadi seorang PNS
atau sekarang ASN (PPPK). Semoga bermanfaat.
Jangan sekolahin SK demi gaya hidup
“Sekolahin SK” merupakan istilah yang lumrah dikalangan ASN.
Istilah ini berarti meminjam uang dengan nominal tertentu dengan jaminan SK. SK
ASN memiliki nilai besar di mata bank. Para ASN sering sekali ditawari pinjaman
dengan jangka waktu tertentu dengan jaminan SK.
Banyak juga orang yang ingin menjadi ASN karena alasan bisa
sekolahin SK. Akan tetapi banyak orang yang terguir meminjam ke bank kerena
pihak bank sangat gencar bergerilia menawarkan pinjaman dengan cara apapun,
sampai whatApps segala. Atau tergiur gaya hidup mewah ala youtuber yang suka
pamer hidup mewa. Menurut saya, anda tidak perlu meminjam ke bank jika tidak
terlalu butuh dan tidak mendesak sebaiknya. Secara hitungan matematika menabung
mandiri lebih menguntungkan dan tidak menjadi beban pikiran setiap bulan.
Karena banyak dari teman saya mengeluh dengan banyaknya
potongan perbulan dari bank karena telah meminjam. Potongan tersebut tentu
sudah disepakati diawal ya antara nasabah dan bank. Walaupun menggiurkan,
percayalah setiap bulan anda akan merasa ada yang hilang ketika gaji atau
tunjangan anda dipotong layaknya kue ulang tahun.
Jangan salah berteman
Lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan kemampuan
dan mental kita. Kata yang mematahkan semangat saya ketika lolos test ASN
adalah “rajin, malas, pinter, bod*h, ASN mah gajinya sama aja”. Hal itu saya
dengar ketika latihan dasar. Di momen penggembelangan mental, loyalitas, dan
integritas malah kalimat ini muncul dari salah satu pembicara.
Sebagai ASN baru, setiap kata dari pembicara adalah rambu.
Namun saya tidak terlalu pecaya dengan kalimat demotivasi itu hingga akhirnya
saya melihat lingkungan mendukung kalimat tersebut. Dan pada akhinya saya yang
awalnya bersemangat dengan penug idealisme menjadi biasa saja dan apa adanya.
Bekerja tanpa kreasi.
Syukurnya dibeberapa tahun kebelakang saya mendapatkan sudut
padangan baru yang dapat mencuci pemikiran saya sebelumnya. Namun mungkin benar
juga kata pembicara itu. Dari kalimat tersebut dapat ditarik kesimpul yang juga
dapat menjadi masukin untuk pemerintah. Bahwa pendapatan ASN harusnya dapat lebih
adil dan disesuaikan dengan kinerja yang telah dilakukan. Jadi yang rajin akan
mendapatkan lebih, dan yang biasa saya akan mendapatkan apa adanya.
Jangan berhenti belajar
ASN adalah zona nyaman, banyak orang yang mati beku di
dalamnya. Maksudnya mereka tidak berkembang karena terlalu nyaman. Tidak ada
tantangan dalam kehidupan yang mengharuskan mereka berkembang. Hingga menjadi
malas belajar.
Maka kemauan untuk berkembang dan terus belajar harus muncul
dari dalam diri orang tersebut (ASN tersebut). Belajar mengasah kemampuan yang
dimiliki atau belajar untuk meningkatkan kompetensi diluar hal-hal yang
bersifat profesi.
Dengan terus belajar tentu akan memperkaya diri dalam hal
kemampuan dan sudut pandang. Luasnya pandangan dapat membuat kita menjadi lebih
bijak dalam mengambil keputusan dalam keadaan-keadaan yang sulit diprediksi.
Dan memiliki banyak refrensi serta mental yang lebih kuat.
Berikut tiga hal yang harus dihindari ketika anda menjadi
ASN semoga bermanfaat. Tambahan lainnya jangan keseringan makan gorengan bagi
yang koresterol atau jangan minum manis bagi yang diabet.