uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

Mengapa Ketika Kita Berpikir, Tiba-Tiba Sakit Perut?



Pernahkah kamu merasa sakit perut mendadak ketika sedang berpikir keras atau merasa cemas? Fenomena ini sebenarnya cukup umum dan dapat dijelaskan melalui hubungan erat antara otak dan sistem pencernaan, yang dikenal sebagai gut-brain axis.

Hubungan Antara Otak dan Usus

Sistem pencernaan kita tidak hanya berfungsi mencerna makanan, tetapi juga memiliki jaringan saraf yang disebut sistem saraf enterik, sering disebut “otak kedua”. Sistem ini terhubung langsung dengan otak melalui saraf vagus. Ketika kita berpikir keras, terutama jika melibatkan stres atau tekanan mental, otak mengirimkan sinyal ke usus, yang dapat memengaruhi kontraksi otot di saluran pencernaan.

Efek Stres pada Pencernaan

Ketika kita berpikir keras, tubuh kadang masuk ke mode “fight or flight”. Dalam kondisi ini, hormon stres seperti adrenalin dan kortisol meningkat, mengalihkan aliran darah dari saluran pencernaan ke otot-otot besar untuk mempersiapkan respons fisik. Hasilnya, perut bisa merespons dengan kram, rasa tidak nyaman, atau bahkan keinginan untuk buang air besar.

Hubungan Emosi dan Usus 

Ketika otak sedang aktif bekerja, terutama dalam kondisi emosional seperti cemas, takut, atau stres, reaksi tersebut sering “tercermin” di usus. Ini adalah alasan mengapa banyak orang merasa mual, mulas, atau sakit perut saat menghadapi ujian, wawancara kerja, atau situasi tegang lainnya.

Kondisi Medis Terkait

Jika fenomena ini sering terjadi, bisa jadi ada kondisi medis yang mendasarinya, seperti:
  • Irritable Bowel Syndrome (IBS): Penyakit ini sering dipicu oleh stres atau tekanan mental. 
  • Gastritis: Peradangan lambung yang bisa diperparah oleh stres. 

Cara Mengatasi Sakit Perut Saat Berpikir Keras

  • Latih Pernafasan: Teknik pernapasan dalam bisa menenangkan otak dan meredakan respons usus. 
  • Kelola Stres: Meditasi atau olahraga ringan dapat membantu mengurangi stres. 
  • Perhatikan Pola Makan: Hindari makanan pemicu seperti kopi, gorengan, atau makanan pedas saat sedang sibuk berpikir. 
  • Istirahat Secukupnya: Otak dan tubuh yang terlalu lelah cenderung memperburuk hubungan stres dan pencernaan. 
Sakit perut saat berpikir keras adalah bentuk komunikasi tubuh yang menunjukkan hubungan kuat antara otak dan usus. Meskipun biasanya tidak berbahaya, fenomena ini mengingatkan kita untuk mengelola stres dan mendengarkan kebutuhan tubuh kita. Jadi, saat otak bekerja keras, jangan lupa berikan waktu istirahat untuk tubuh juga!


Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment